Selasa, 13 Juli 2010

Silence (Episode 19-Tamat)


Sinopsis Silence
Episode 19 (Final)


Di rumah, mata Shen Shen berkaca-kaca sambil memandang fotonya dengan Wei Yi. Ucapan Zhen Yang yang menyebut hanya gadis itu yang bisa menolong Zuo Jun terus terngiang-ngiang di telinganya. Begitu pemuda itu pulang, Shen Shen tidak bisa menahan perasaannya namun masih tetap berusaha menutupi.

Perasaan gadis bisu itu makin tidak keruan saat makan malam bersama sahabat-sahabatnya, dengan berat hati ia mengemasi barang-barang dan memutuskan untuk pergi. Keruan saja, Wei Yi yang melihat kebingungan setengah mati apalagi dengan bahasa isyarat Shen Shen mengatakan sudah tidak mencintai pemuda itu lagi.

Dengan berbohong, Shen Shen menyebut kalau semua yang dilakukannya untuk mendekati Wei Yi adalah demi balas dendam ayahnya. Sambil menahan rasa sakit, pemuda itu mengatakan hal-hal tersirat. Sayang, Shen Shen tidak menoleh kebelakang dan terus berjalan. Kalau tidak, ia bisa melihat seperti apa penderitaan Wei Yi.

Dengan caranya sendiri (meski sambil berlinang air mata), Wei Yi berusaha menerima nasib yang mempermainkan hidupnya dengan Shen Shen dan menganggap perpisahan itu memang tidak bisa dihindari meski keduanya sama-sama saling mencintai. Padahal, gadis itu mengorbankan semuanya demi keluarga Zuo.

Tersenyum penuh kemenangan melihat Shen Shen bakal menepati janjinya meninggalkan Wei Yi, Xu Li kaget setengah mati saat melihat foto ayah gadis itu yang ternyata adalah sahabat keluarganya. Gadis itu mulai sadar akan arti ucapan Zuo Jun sebelumnya, siapa sangka balas dendam ternyata begitu menyakitkan.

Dengan langkah gontai, ia berjalan menuju kediaman Wei Yi. Siapa sangka, disana pemuda itu mengatakan hal-hal yang membuatnya semakin sadar kalau apa yang dilakukannya selama ini salah. Apalagi, Wei Yi tidak sungkan-sungkan memanggil dan menganggapnya sebagai seorang kakak kandung.

Wei Yi sendiri akhirnya kembali ke rumah, dan sudah tentu kehadirannya disambut gembira oleh Zhen Yang yang ingin semua harta keluarga Qi dibaliknamakan dengan nama sang putra. Namun, ternyata yang diinginkan Wei Yi hanyalah satu : mereka sekeluarga bisa makan malam bersama dengan tenang. Meski canggung, acara tersebut berjalan dengan baik.

Strategi Zhen Yang ternyata malah jadi senjata makan tuan, sebab Wei Yi justru malah ikut mendukung mogok kerja yang dilakukan para karyawannya dan lewt siaran televisi menasehati pria itu. Pukulan berikutnya didapat dari Zuo Jun, yang memutuskan untuk membeberkan kondisi kesehatan Wei Yi yang terkena kanker.

Memutuskan untuk menyusul ke lokasi demo, Zhen Yang kalah cepat karena putranya ternyata telah pergi dengan tujuan ke Pulau Hijau untuk memenuhi janjinya menonton pertandingan renang A Han. Tidak lagi memikirkan harta kekayaan, ia mengajak Xiao Guang untuk mau menyusul kesana.

Dengan hati gundah, Zhen Yang mendatangi kediaman Shen Shen. Kali ini tidak ada lagi kesombongan dan kecongkakan, yang ada hanya penyesalan dan niat untuk menebus semua kesalahannya. Dengan muka pucat, ia meminta gadis itu untuk mau membujuk Wei Yi pulang sambil menyerahkan sebuah tiket ke Pulau Hijau.


***

Sambil bergumam dalam hati, Wei Yi berharap supaya Shen Shen tidak sedih setelah ia pergi karena menjelang akhir hayat, pemuda itu benar-benar merasakan kebahagiaan. Sendirian di tempat tinggalnya di sebuah pondok, penyakit Wei Yi semakin menjadi.

Sebelum memuntahkan darah dan ambruk, Wei Yi masih sempat berharap supaya nyawanya tidak diambil dulu karena masih ada hal yang harus dikerjakan. Ia ditemukan oleh A Han yang langsung memanggil dokter namun saat hendak menuturkan kondisi yang sebenarnya, Wei Yi dengan gerakan tangannya berhasil mencegah.

Di kediaman keluarga Qi, kaset-kaset rekaman Wei Yi yang diperuntukkan bagi sang ibu akhirnya ditemukan oleh Mei Ru. Sambil tersenyum sambil sesekali terharu, ia mendengarkan semua penuturan dan ucapan sang putra yang begitu dibanggakannya.

Di saat yang sama, Wei Yi sendiri sedang bersiap untuk menghadiri perlombaan renang A Han meski kondisi tubuhnya semakin melemah. Ketika itu, kebetulan Shen Shen juga baru mendarat di Pulau Hijau dan kaget saat tahu Xu Li telah menjemput diiringi senyuman tulus.

Meski wajahnya semakin pucat dan menahan sakit, Wei Yi menyaksikan perjuangan A Han hingga bocah cilik itu memenangkan lomba. Pemuda itu nyaris saja tidak mampu bertahan, namun ada satu hal yang terjadi dan mengubah semuanya. Untuk pertama kalinya, ia mendengar Shen Shen berteriak memanggil namanya.

Dengan tertatih-tatih, Wei Yi mendatangi gadis yang bisa kembali bersuara meski sesaat itu namun tenaganya terlalu lemah dan jatuh ke dalam kolam renang. Kondisi pemuda itu akhirnya diketahui Shen Shen lewat Han Xin yang muncul pada malam harinya, dan bisa ditebak, air mata tidak bisa berhenti mengucur dari mata gadis itu.

Sambil menggenggam tangan Wei Yi yang belum siuman, Shen Shen bertekad menyingkirkan semua rasa takutnya dan memanfaatkan setiap detik kebersamaan mereka untuk membahagiakan pemuda itu. Saat bangun, ia melihat Wei Yi yang telah berpakaian rapi mengajaknya ke sebuah tempat.

Menyandarkan kepalanya di bahu Shen Shen, Wei Yi kembali bercerita tentang bintang keberuntungan dan menyebut di kehidupan mendatang ia berjanji tidak akan meninggalkan gadis yang dicintainya tersebut secepat masa sekarang. Bersama-sama, keduanya membuat isyarat bintang keberuntungan.

Siapa sangka, hal itu ternyata merupakan tindakan Wei Yi yang terakhir sebelum dirinya pergi untuk selamanya. Sambil ikut merebahkan diri di samping jenazah pemuda itu, Shen Shen memasangkan lagu yang biasa didengarkan mereka bersama-sama dan menutup matanya.

Di kediaman keluarga Qi, Mei Ru terkejut mendengar rekaman terakhir yang dibuat Wei Yi mengenai penyakit yang dideritanya. Tak lama kemudian, terdengar dering telepon yang isi beritanya membuat dunia wanita itu seakan runtuh. Namun, ia teringat akan pesan terakhir sang putra yang memintanya untuk merawat A Han.

Tepat pada Natal 2006, Shen Shen memenuhi janjinya untuk kembali ke tempat rahasia dan membaca surat peninggalan Wei Yi. Ia tidak dapat menahan air matanya saat membaca pesan terakhir pemuda yang begitu dicintainya itu. Sebelum pergi meninggalkan semuanya, gadis itu sempat berpesan pada Zuo Jun untuk menepati janjinya : menjadi orang paling bahagia di dunia.

TAMAT

Silence (Episode 18)


Sinopsis Silence
Episode 18


Masa-masa tenang yang penuh kepalsuan di kediaman keluarga Qi mulai berakhir, karena Mei Ru ibu Wei Yi berniat menggugat cerai sang suami. Keruan saja Zhen Yang kelabakan, karena ia tidak ingin kehilangan semua harta yang dimiliki selama ini.

Di kantor, Zuo Jun yang banyak termenung kembali dipanas-panasi oleh Xu Li. Namun kali ini, pemuda itu hanya tersenyum lemah sambil mengatakan bahwa niat gadis itu untuk mendapatkan kepuasan dengan menyakiti keluarga Qi pada akhirnya hanya akan membuatnya menderita.

Ucapan itu sempat membuat gadis itu terhenyak dan berusaha memperbaiki hubungannya dengan sang ayah, siapa sangka Zhen Yang malah memaki-maki dan menyebut kalau Xu Li tidak akan pernah menjadi bagian dari keluarga Qi ataupun mendapat harta warisan. Keruan saja, hal tersebut membuat Xu Li kembali ke dirinya yang dulu.

Dengan berani, gadis yang telah diliputi kebencian itu melabrak Mei Ru dirumahnya sampai-sampai wanita setengah baya itu depresi dan berniat bunuh diri. Begitu diberitahu, Wei Yi langsung bergegas menuju rumah sakit. Alangkah kecewanya dia saat tahu sang ayah malah berusaha menutupi kejadian yang sebenarnya dan tetap bersikap dingin.

Bukannya sadar, pria itu malah berusaha menyalahkan semuanya pada sosok Shen Shen yang dianggap sengaja masuk ke kehidupan Wei Yi untuk mencerai-beraikan keluarganya. Lagi-lagi Zhen Yang berusaha menebus semuanya dengan uang saat bertemu Shen Shen, yang keruan saja ditanggapi dingin oleh gadis bisu itu.

Ketika Mei Ru sadar, Wei Yi akhirnya tahu tentang masa lalu sang ayah dan perasaan bersalah sang ibu yang merasa bertanggung jawab atas semua yang terjadi. Akhirnya pemuda itu mulai paham kenapa selama ini Xu Li begitu ambisius dan tega berbuat apa saja untuk memenuhi keinginannya.

Ditunggu Shen Shen semalaman, Wei Yi baru pulang keesokan harinya dan harus menerima hukuman dari gadis itu : belajar menari dari Zhi Ling. Dengan wajah kusut campur malu, mau tidak mau pria itu harus menurut. Di tempat lain, Xu Li yang masih penasaran berusaha mempengaruhi Xiao Guang untuk tidak melepas Wei Yi begitu saja.

Meski kerap berbuat jahat, diam-diam Xu Li ternyata sangat menderita. Hal itu diutarakannya saat mengobrol dengan Zuo Jun, dan menyebut bahwa meskipun Zhen Yang jahat dan hanya mementingkan materi diatas segalanya, namun pria itu tetaplah ayahnya.

Begitu tahu Mei Ru ada di rumah sakit, Shen Shen memaksa Wei Yi untuk mau mengajaknya. Begitu gadis itu muncul, tentu saja Mei Ru kaget (meski bahagia melihat serasinya sang putra dengan Shen Shen). Sebelum pergi, Shen Shen menitipkan secarik surat yang isinya membuat wanita setengah baya itu terharu sekaligus makin sayang dengan calon menantunya tersebut.


***

Membulatkan tekad, keesokan harinya ia kembali ke perusahaan Yi Yang untuk menyerahkan surat pengunduran diri. Siapa sangka, niat tersebut dicegah Xu Li yang membuka sebuah tabir kebenaran yang cukup mengagetkan : hidup Wei Yi tinggal beberapa bulan lagi sehingga tidak mungkin pemuda itu bisa menjaga Shen Shen.

Keruan saja, pemuda itu langsung bergegas menuju ke kediaman Wei Yi, tepat pada saat Zhi Ling merayakan pesta ultahnya bersama pemuda itu (yang mengenakan gips di kakinya), Shen Shen (dengan pakaian mahluk Mars), Xiao Guang (pemburu) dan Zhi Ye (sasaran pemburu). Namun, niatnya langsung pudar saat melihat Wei Yi dan Shen Shen berdansa dengan mesranya.

Sayang, ditengah kegembiraan pesta penyakit Wei Yi kembali kambuh. Untung ada Xiao Guang, yang berhasil menutupi semuanya dari Shen Shen. Memutuskan untuk keluar gedung, batuk Wei Yi mengeluarkan darah dan hal itu terlihat oleh Zuo Jun yang ternyata belum pergi. Keruan saja, amarah pemuda itu kembali muncul karena menganggap rahasia itu hanya akan membuat Shen Shen kembali terluka.

Berbeda dengan sebelumnya, Zuo Jun kali ini meminta supaya pria itu bisa bertahan hidup karena Shen Shen membutuhkan kehadirannya. Setelah sekian lama, kedua pria yang berseberangan karena mencintai wanita yang sama itu akhirnya bisa berbicara dari hati ke hati.

Sebelum berpisah, Zuo Jun meminta Wei Yi memanfaatkan waktu yang tersisa untuk benar-benar mencintai Shen Shen. Merasa menemui teman senasib, pemuda itu kemudian menemui Xiao Guang yang ternyata telah lama tahu soal penyakit Wei Yi. Obrolan dua insan yang sama-sama patah hati itu membuat Zuo Jun semakin mengerti bahwa hal terbaik adalah bisa melepaskan pasangan yang telah saling mencintai.

Tentu saja, tidak mudah melepaskan semua kenangan indah bersama Shen Shen, apalagi wanita itu sangat dicintai Zuo Jun. Namun, pemuda itu menguatkan diri sambil mengubur semuanya dengan mengajak Shen Shen ke pinggir sebuah pantai dan berlari bersama.

Sambil setengah merajuk, Zuo Jun meminta Shen Shen untuk bsia mengajari bahasa isyarat kepada Wei Yi hingga pemuda itu benar-benar mahir. Tidak hanya itu, ia juga menyebut bakal melepas cintanya pada gadis itu dan meminta Shen Shen untuk bisa menjaga diri (dan kebahagiaannya) dengan baik.

Saat menyampaikan surat pengunduran dirinya, Zuo Jun berpesan pada Zhen Yang supaya tidak lagi berusaha memisahkan Wei Yi dan Shen Shen. Siapa sangka, pria itu malah menggunakan Zuo Jun sebagai umpan dengan tuduhan menggelapkan uang perusahaan. Keruan saja, Zuo Jun ditangkap polisi.

Keruan saja Shen Shen langsung tidak tenang, karena ia tahu betul apa yang dikehendaki oleh Zhen Yang. Ketika kembali, pertemuan keduanya ternyata telah dilihat Wei Yi dari atas. Pemuda itu langsung menduga-duga apalagi yang diinginkan oleh sang ayah.

Silence (Episode 17)


Sinopsis Silence
Episode 17


Kepada Wei Yi, Xiao Guang menasehati supaya pemuda itu mau memberitahu tentang penyakit yang diderita pada sang ibu Mei Ru. Belakangan, ucapan dari Huang Zhi Ye tentang perumpamaan yang disampaikannya semakin meneguhkan niat gadis itu untuk kembali mempersatukan Wei Yi dan Shen Shen.

Menemui Shen Shen dirumahnya, Xiao Guang memberikan alamat tempat Wei Yi berada sambil menyebut bakal berubah pikiran bila sang rival tidak lekas menjemput pria yang sama-sama mereka cintai itu. Mengatakan bahwa itulah caranya mencintai Wei Yi, Xiao Guang melangkah keluar sambil meneteskan air mata.

Dengan cepat, Shen Shen langsung pergi ke alamat yang dimaksud dan setelah sempat berpapasan dengan Zhi Ling (yang terburu-buru berangkat kerja), ia langsung memeluk Wei Yi saat pria itu muncul. Wei Yi sendiri akhirnya menyerah dan dalam hatinya berjanji bakal terus mencintai Shen Shen di sisa hidupnya yang tinggal sebentar lagi.

Sesampai dirumah, Shen Shen langsung disambut dengan kekecewaan Zuo Jun yang meski tahu kalau Wei Yi sudah ditemukan, masih belum bisa melepas gadis yang telah dicintainya sejak lama itu. Bertekad untuk menjadi sosok pria yang baru, Wei Yi bertekad membuktikan pada diri sendiri dan ibunya kalau ia bisa hidup mandiri.

Zhi Ye yang dipusingkan oleh ulah sang kakak yang tidak henti-hentinya menanyakan soal Wei Yi akhirnya tahu kalau Xiao Guang telah rela melepas mantan tunangannya tersebut, dan tersenyum gembira. Rupanya, gadis itu benar-benar berniat untuk memulai hidup baru.

Masa-masa bahagia Shen Shen dan Wei Yi dimulai, gadis itu kerap menyambangi kediaman baru pemuda itu, memberikannya nasi daging bakar yang sangat enak, dan saling bercanda satu sama lain. Dengan senyumannya yang khas, Shen Shen tidak henti memberi dorongan semangat pada pria yang dicintainya itu. Bahkan, Wei Yi dengan rela menemani Shen Shen ke pasar meski hanya memakai sendal jepit dan celana pendek (pinjaman dari Zhi Ye).

Bersepeda bersama Shen Shen dan merasakan nikmatnya menghirup udara bebas, mendadak penyakit Wei Yi kumat sehingga keduanya terjatuh. Shen Shen yang semula tidak tahu apa-apa akhirnya sadar ada sesuatu yang salah dengan pemuda itu, namun usahanya memaksa Wei Yi (yang masih saja berusaha menutup-nutupi) untuk mau pergi ke rumah sakit gagal.

Dengan penuh kekuatiran, Shen Shen berhasil menuntun Wei Yi kembali ke kediamannya dan tidak henti berada disamping pembaringan pemuda itu. Begitu bangun keesokan harinya, Wei Yi terkejut saat mendapati Shen Shen tertidur disampingnya, dan sadar kalau gadis yang dicintainya itu tidak pulang.

Namun dibalik hubungan mereka, masing-masing menyimpan kekuatiran. Wei Yi menganggap dirinya egois karena memilih bisa 'pergi' dengan Shen Shen disampingnya, sementara Shen Shen merasa cinta yang begitu besar membuatnya harus mengorbankan Zuo Jun. Dengan berat hati, gadis bisu itu akhirnya memutuskan untuk pindah.


***

Namun, keterkejutan tersebut langsung berubah menjadi kebahagiaan yang berlipat ganda saat tahu Shen Shen memutuskan untuk 'mengungsi' tinggal bersamanya. Wei Yi langsung memanfaatkannya dengan menjalani masa-masa indah tersebut mulai dari membersihkan kaca hingga mencuci baju bersama-sama.

Di balik kegembiraan itu, tentu saja ada pihak lain yang berduka : Paman Zuo dan Zuo Jun. Mengaku kalau dirinyalah yang menasehati Shen Shen supaya pergi, pria setengah baya itu berharap hal tersebut bisa membuat gadis yang telah dianggap sebagai putrinya itu bisa bahagia. Ucapan tersebut langsung dibalas oleh Zuo Jun yang menyebut akan berusaha mendoakan kebahagiaan Shen Shen meski hatinya sakit.

Meski kerap diwarnai oleh kemuncula Zhi Ling, kehidupan Wei Yi dan Shen Shen praktis sangat bahagia. Sayangnya, pemuda itu masih memilih untuk menyimpan sendiri rahasia penyakitnya dan dalam hati berharap gadis yang dicintainya itu mau mengerti.

Walau sudah pindah, tentu saja Shen Shen tidak melupakan sosok keluarga Zuo. Keesokan harinya, ia mendatangi tempat Paman Zuo berjualan dan membantu pria setengah baya itu seperti biasa. Setelah semuanya beres, keduanya makan nasi daging bakar bersama dan dengan terharu, gadis itu mendengar penuturan sang paman yang menyebut bahwa kepindahan Shen Shen sama seperti menikahkan putrinya dengan orang lain.

Wei Yi akhirnya benar-benar bisa merasakan indahnya hidup, ia bahkan tidak bisa berhenti tersenyum setiap kali Shen Shen ada didekatnya. Suatu hari, mereka dikejutkan oleh kunjungan dari seseorang yang telah lama dirindukan pemuda itu : Mei Ru ibunya.

Selain untuk melepas rasa kangen, wanita itu juga memberikan sebuah surat yang ternyata datang dari A Han di Pulau Hijau. Malamnya, Wei Yi yang kalah suit mendapat giliran memasak, tapi sudah tentu rasanya tidak keruan. Namun saat berniat menyingkirkan makanan buatannya, Shen Shen mencegah dan menyebut bahwa itulah makan malam paling membahagiakan dalam hidupnya.

Hari demi hari berlalu dan tanpa terasa saat-saat akhir kehidupan Wei Yi makin dekat. Lewat rekaman yang diperuntukkan untuk Mei Ru ibunya, barulah pemuda itu sambil menahan tangis mengaku kalau tidak rela melepas semua kebahagiaan yang dirasakannya bersama Shen Shen. Bisa dibayangkan, betapa menderitanya perasaan Wei Yi.

Ketika ditemui Xiao Guang keesokan harinya, Wei Yi berterus-terang bahwa dirinya yang sekarang benar-benar takut akan kematian. Di tempat lain, sang ayah Zhen Yang berhasil mendapatkan informasi tentang Shen Shen, dan ternyata ayah gadis itu memiliki hubungan masa lalu dengannya.

Melihat pemuda yang masih dicintainya itu menangis sesunggukan, Xiao Guang yang tidak tega akhirnya memeluk Wei Yi sambil berusaha menenangkannya. Dengan terbata-bata, gadis itu menasehati Wei Yi supaya mau menghadapi semuanya dengan berani karena hanya dengan demikian, restu gadis itu terhadap hubungan mereka tidak sia-sia.

Silence (Episode 16)


Sinopsis Silence
Episode 16


Perubahan sikap Wei Yi di kantor makin terasa, seorang manajer yang telah lama bekerja dengan tekun dibuat terkaget-kaget karena sang direktur memintanya dengan halus untuk mengambil cuti panjang. Tak jauh dari sana, Xu Li akhirnya mendapat kabar untuk apa obat yang biasa dikonsumsi Wei Yi.

Sambil memamerkan mobil baru yang didapatnya dengan dalih kenaikan pangkat, Zuo Jun berusaha membujuk Shen Shen untuk mau datang ke acara perayaan bersamanya. Siapa sangka, gadis itu menolak dengan halus. Mau tidak mau, pemuda itu hanya bisa menahan kecewa (meski sebenarnya ia tahu bahwa di acara tersebut hati Shen Shen akan disakiti untuk kesekian kalinya).

Ketika sampai dirumah, Wei Yi merasa bahagia melihat kesibukan ibunya di dapur (dalam rangka mempersiapkan makanan untuk jamuan pesta) yang sekaligus menandakan masa-masa depresi wanita setengah baya itu sudah berlalu. Bahkan, pemuda itu tak segan bermanja-manja sambil menyebut rindu akan masa kanak-kanaknya.

Sayang kebahagiaan tersebut hanya sesaat, mendadak Xu Li muncul dengan seorang koki profesional dan menyebut supaya istri Zhen Yang itu tidak usah bekerja lagi. Keruan saja, ibu Wei Yi kembali dibalut kekecewaan mendalam dan mulai depresi lagi. Ketika dikonfrontir Wei Yi, gadis itu hanya tersenyum licik dan menyebut hanya menjalankan perintah Zhen Yang.

Sadar kalau sang ibu sangat sedih, Wei Yi berusaha menghibur. Namun, wanita setengah baya itu sambil menitikkan air mata malah meminta maaf pada sang putra karena tahu Wei Yi selama ini hidupnya tidak bahagia dan ia sendiri merasa gagal sebagai seorang ibu.

Berkat bantuan Huang Zhi Ye, Xiao Guang akhirnya sampai ke rumah Zhen Yang yang ternyata berniat menggelar pesta pertunangan Wei Yi dan gadis itu. Keruan saja pertemuan Shen Shen (yang diajak Zuo Jun) dengan Wei Yi tidak terhindarkan, namun ada sebuah kejadian lain yang mengubah pemikiran gadis bisu itu.

Bertemu dengan wanita di rumah sakit yang tak lain adalah ibu Wei Yi, Shen Shen dinasehati supaya jangan pernah membalas rasa terima kasih dengan perasaan cinta. Dari kejauhan, Wei Yi hanya bisa menatap dengan trenyuh saat Shen Shen memeluk sang ibu dengan maksud memberi penghiburan.

Suasana panas akhirnya dimulai ketika Zhen Yang mengumumkan rencana pernikahan Wei Yi dengan Xiao Guang, yang langsung dibantah putranya. Tidak hanya itu, ia juga dengan berani mencela tindakan sang ayah yang terang-terangan berusaha mempermalukan Shen Shen yang bisu.

Wei Yi yang tidak tahan lagi akhirnya menarik Shen Shen keluar, namun Zhen Yang mengancam bakal memutuskan hubungan dengan sang putra. Mendadak dari belakang terdengar seruan dari sang ibu, yang menyuruh Wei Yi untuk berani mencari kebahagiaannya meski harus keluar dari rumah.

Memacu mobilnya ke sebuah tempat, Wei Yi dengan suara dingin menegur Shen Shen yang dianggapnya mau datang ke rumah keluarga Qi untuk dihina dan tidak melawan. Kali ini, gadis itu tidak dapat menahan emosi dan berusaha berbicara dengan meneteskan air mata, namun tidak ada sepatah katapun yang terdengar. Tidak tega melihatnya, Wei Yi langsung memeluk Shen Shen.


***

Di rumah, Zhen Yang dan Wan Mei Ru ibu Wei Yi terlibat pertengkaran hebat. Setelah sekian tahun membisu, wanita itu akhirnya tidak tahan lagi dengan sikap sang suami dan dengan lantang menuturkan bahwa semua itu adalah karma yang harus mereka tanggung. Sebagai balasannya, Zhen Yang membanting pigura foto mereka dan melangkah pergi.

Apa yang ditakutkan Mei Ru ternyata benar, dari Pengurus Liu ia akhirnya tahu bahwa wanita dan seorang gadis cilik yang berlutut di depan rumah lama mereka 13 tahun silam adalah mantan istri dan putri Zhen Yang. Di kantor, Xu Li akhirnya membuka identitas dirinya kepada Zuo Jun, yang hanya bisa terperangah.

Bagaimana dengan Wei Yi dan Shen Shen? Ditengah keributan yang terjadi, mereka ternyata berada di bawah pohon yang menjadi saksi kebersamaan keduanya 13 tahun silam sambil menikmati musik bersama. Demi menghibur gadis itu, Wei Yi mengalah dan setuju saat diajak ke sebuah taman bermain.

Saat berjalan pulang, tak sengaja keduanya bertemu dengan sebuah rumah kecil yang idanggap sangat ideal untuk tinggal. Sambil mendengarkan harapan Shen Shen (lewat bahasa isyarat), Wei Yi hanya bisa tersenyum sedih karena tahu bahwa harapan untuk bisa tinggal di rumah tersebut bersama Shen Shen yang dicintai hampir tidak mungkin.

Sesampai dirumah, Shen Shen mendengar keributan dan terkejut saat melihat Paman Zuo memukuli Zuo Jun habis-habisan karena dianggap sengaja menindas gadis itu. Sementara itu, Wei Yi yang kuatir dengan keadaan Xiao Guang menanyakan tentang gadis itu pada Huang Zhi Ye.

Keruan saja, kehadirannya disana membuat Zhi Ye kesal. Namun saat adu mulut, mendadak Wei Yi ambruk dan mau tidak mau, Zhi Ye menggotong pemuda itu ke rumahnya. Mengabaikan permintaan Zhi Ling sang kakak, ia akhirnya memberi tahu Xiao Guang tentang keberadaan Wei Yi.

Setelah Wei Yi siuman, Xiao Guang yang masih terluka akhirnya pasrah dan secara tersirat mengaku tidak akan berusaha memisahkan pemuda itu dengan Shen Shen lagi. Setelah bertemu Mei Ru, ia akhirnya dinasehati untuk tidak mengulang kesalahan yang pernah dilakukan wanita setengah baya itu, dan mau melepaskan Wei Yi dengan penuh kerelaan.

Yang masih belum puas adalah Zhen Yang, ia memutuskan untuk melabrak Shen Shen dan menanyakan keberadaan putranya. Siapa sangka dari gadis itu (dan dibantu oleh Zuo Jun sebagai penerjemah), pria itu malah disebut iri pada sepasang sejoli itu karena tidak mempunyai kemampuan untuk mencintai orang lain. Dengan kesal, Zhen Yang keluar sambil mengancam bakal menghentikan semua bantuan finansial Wei Yi.

Wei Yi yang baru pulih akhirnya ditampung oleh Zhi Ling, yang tersipu-sipu saat tahu pemuda itu telah memutuskan pertunangannya dengan Xiao Guang. Dengan penuh semangat, ia memberi nasehat supaya Wei Yi berani mengutarakan perasaannya pada gadis yang dicintai, tanpa tahu gadis tersebut bukanlah dirinya melainkan Shen Shen.

Silence (Episode 15)


Sinopsis Silence
Episode 15


Sayang sejumlah hal diinginkan terjadi, Shen Shen telah ditemui lebih dulu oleh Zuo Jun sementara Wei Yi yang menahan sakit berusaha menyembunyikan yang sebenarnya pada sang ibu yang kebetulan melintas. Tidak bisa dibayangkan betapa marahnya gadis itu saat tahu kalau Zuo Jun ternyata menyembunyikan identitas Wei Yi selama ini.

Ketika berusaha mencegah kepergian Shen Shen, Zuo Jun terjatuh dan kembali cedera. Sambil terbaring lemah, ia berhasil memaksa gadis yang dicintainya itu untuk mau melupakan Wei Yi dan berusaha membujuk supaya mau dinikahi. Sambil tersenyum lemah, Shen Shen dengan bahasa isyarat mengatakan bakal mempertimbangkannya.

Dasar nasib, saat berusaha menghindar Shen Shen malah bertemu dengan ibu Wei Yi. Melihat gadis itu limbung, ia langsung menyusul dan tepat pada waktunya berhasil menahan tubuh Shen Shen yang terjatuh lemas. Kali ini perasaan mereka tidak bisa dibohongi lagi, Wei Yi langsung memeluk Shen Shen sebelum kemudian berlari masuk ke kamar mandi karena sakit lambungnya kumat.

Tidak ingin Shen Shen melihat kondisinya yang sudah parah, Wei Yi saling berkirim pesan singkat dengan dibatasi oleh pintu. Pesan terakhir membuka tabir semuanya, baik Wei Yi maupun Shen Shen kini sudah tahu kalau identitas mereka masing-masing telah terbongkar.

Gembira karena telah menemukan mahluk planet Mars yang dicari, pikiran Shen Shen mulai melayang karena teringat akan janjinya pada Zuo Jun. Sambil menitikkan air mata, ia memeluk seorang wanita yang ternyata adalah ibu sang pria yang sangat dicintainya tersebut. Nasehat wanita setengah baya itu, ditambah pelukan hangat, membuat Shen Shen kembali tegar.

Begitu Shen Shen muncul kembali di rumah sakit, Zuo Jun menatapnya dengan pandangan penuh kemarahan dan curiga. Sadar kalau usahanya membujuk gadis itu untuk menikah sia-sia, dengan penuh kemarahan Zuo Jun mengusir Shen Shen setelah sempat mengatakan kalau wanita yang dicintainya itu bakal menyesal kalau memilih bersama Wei Yi.

Wei Yi mendadak muncul di lapangan basket, Huang Zhi Ye yang semakin kesal dengan pemuda yang dianggap menyakiti Xiao Guang tersebut akhirnya mengaku kalau menyukai gadis itu dan menyebut tidak akan membiarkan sang rival menyakitinya. Siapa sangka, Wei Yi hanya tersenyum dan merasa lega karena tahu ada seorang pria yang begitu baik yang bakal menjaga Xiao Guang.

Saat terbangun keesokan harinya, Xiao Guang terkejut saat teguran seorang wanita membuatnya terjaga. Mengira kalau sosok tersebut adalah ibu Zhi Ye, siapa sangka bahwa ternyata wanita tersebut adalah Huang Zhi Ling kakak pria itu, yang kontan marah-marah karena dipanggil 'tante'.

Wanita itu ternyata tidak asing lagi, dia adalah petugas kebersihan di perusahaan Yi Yang. Tersenyum dan menduga kalau wanita yang disukai sang adik berusia lebih tua, sambil malu-malu Zhi Ling (yang mengira Wei Yi menyukainya) menyebut kalau juga sedang jatuh cinta dengan seorang pria yang lebih muda. Nampaknya, kesalahpahaman bakal semakin melebar.


***

Keputusan Wei Yi untuk menyuruh karyawan pulang dan mematikan listrik setelah pukul 7 malam membuat sang ayah Zhen Yang uring-uringan. Sambil tersenyum sinis, ia malah menyampaikan nasehat tentang wanita yang cukup membuat hati anaknya terpukul. Mereka tidak sadar, ucapan itu terdengar oleh Xu Li.

Saat membantu ibunya, Wei Yi mendapat telepon dari Zuo Jun yang mengabarkan tentang hilangnya Shen Shen. Ketika bertemu pria yang masih lemah itu, Wei Yi baru tahu bahwa sang rival ternyata sengaja mencelakai diri supaya ia terpisah dari Shen Shen.

Tentu saja, hanya Wei Yi yang tahu dimana Shen Shen berada. Begitu melihat pemuda itu, Shen Shen langsung memeluknya namun terkejut mendengar ucapan pria yang dicintainya itu yang begitu dingin. Bahkan supaya gadis itu mau melupakannya, Wei Yi sengaja berkata kasar sebelum pergi. Dengan sengaja, Wei Yi memamerkan diri pergi dengan seorang wanita lain didepan mata gadis bisu itu.

Tidak ada yang tahu bahwa tak lama setelah itu, Wei Yi menghentikan mobilnya dan membayarkan sejumlah uang pada gadis itu, yang sengaja disewa untuk membuat Shen Shen patah hati. Masalah ternyata belum selesai, Zhen Yang telah tahu mengenai runyamnya hubungan sang putra dengan Xiao Guang, dan memutuskan untuk berusaha menyelesaikan semau dengan caranya sendiri.

Begitu sampai dirumah, Shen Shen mendadak teringat sesuatu dan yakin bahwa semua yang diucapkan Wei Yi adalah bohong. Rupanya, ia baru sadar kalau selama ini pemuda itu sengaja menggunakan nomor telepon yang sama dengan yang pernah diberikan pada Shen Shen 13 tahun silam.

Saat sedang berusaha merebut kertas yang disimpan Shen Shen selama ini, mendadak Zhen Yang muncul bersama Xiao Guang. Dari Xu Li, sang direktur utama akhirnya tahu kalau Shen Shen bisu dan memutuskan untuk meneruskan rencana pernikahan putranya dengan Xiao Guang. Keadaan makin runyam ketika gadis yang ternyata memiliki hubungan dengan Zhen Yang itu tahu soal obat yang biasa dikonsumsi Wei Yi.

Xiao Guang yang hatinya makin hancur menelepon Huang Zhi Ye, dan menyebut bakal menjadikan pemuda itu sebagai kekasih asalkan muncul dihadapannya dalam waktu 5 menit. Keruan saja, Xhi Ye yang sedang bekerja langsung memacu motornya sekencang mungkin, dan sempat terlibat tabrakan. Semula marah karena merasa dibohongi, Xiao Guang akhirnya tahu kalau Zhi Ye ternyata tulus mencintainya.

Rencana untuk memisahkan Wei Yi dan Shen Shen dimulai, Zhen Yang membelikan pemuda polos itu mobil baru dengan satu syarat : ia harus hadir bersama Shen Shen dalam pesta yang digelar di rumah sang direktur. Sambil tersenyum licik, ayah Wei Yi itu menyebut bakal menyelesaikan semuanya.

Silence (Episode 14)


Sinopsis Silence
Episode 14


Masuk kembali ke dalam gereja tempat ia pertama kali menggandeng tangan Shen Shen, Wei Yi berseru bahwa dialah si mahluk planet Mars yang selama ini dicari gadis itu. Sayang, ungkapan tersebut hanya dicetuskannya dalam hati sambil menatap sendu sang gadis bisu.

Sebelum pergi, Shen Shen menyempatkan mengirim pesan singkat untuk menanyakan kapan ia bisa bertemu lagi dengan Wei Yi. Nampaknya ia sudah mantap memilih pemuda itu, di rumah saat bertemu Zuo Jun, gadis itu mengajak bersulang sambil menyebut kalau selamanya mereka bakal menjadi kakak-adik. Keruan saja, ucapan tersebut ditolak mentah-mentah oleh Zuo Jun.

Sia-sia usaha Shen Shen untuk membujuk, ia semakin merasakan dilema karena selain mencintai Wei Yi, ia juga tidak ingin Zuo Jun kecewa. Sementara itu di tempat lain, Wei Yi mendapat pencerahan mengenai suasana kerja dikantornya dari salah seorang petugas kebersihan, yang tidak sadar kalau pemuda itu adalah direktur yang ditakuti karyawan lain.

Tertarik dengan ucapan wanita tersebut, Wei Yi hanya bisa tersenyum ketika dinasehati sambil memakan roti pemberian sang petugas kebersihan. Berusaha menerapkan masukan yang diberikan, pemuda itu mengikuti Zuo Jun ke pabrik dimana terjadi masalah, dan di luar dugaan ia tidak sungkan turun tangan sendiri.

Kaget melihat sang direktur ikut bekerja, tentu saja para karyawan lain tidak berani berleha-leha dan berusaha memberikan yang terbaik. Ternyata nasehat sang petugas kebersihan benar, sikap para bawahan terhadap Wei Yi langsung berubah 180 derajat. Sambil tersenyum, pemuda itu sadar kalau selama ini dirinya adalah orang yang paling miskin diantara para karyawan karena tidak memiliki kebahagiaan.

Mendapat tugas untuk mewawancarai orang yang mempunyai kekurangan, Xiao Guang mendatangi Shen Shen untuk dimintai komentar. Siapa sangka, usahanya untuk kembali menekan sang rival dengan menggunakan ke'cacat'an tidak berhasil namun malah menjadi bumerang. Mata Shen Shen langsung terbelalak saat tahu Wei Yi adalah pria yang dicarinya selama ini.

Berlari sambil berlinang air mata, gadis itu langsung teringat dengan pertemuan pertamanya dengan Wei Yi yang jauh dari kesan baik, kenangannya semasa kanak-kanak, sampai sejumlah kebetulan yang mempertemukannya dengan pemuda itu. Yang paling diingat tentu saja isyarat bintang keberuntungan dan sejumlah kenangan mengesankan yang membuatnya jatuh cinta pada Wei Yi.

Dalam hatinya, Shen Shen hanya bisa membatin kebingungan karena di satu sisi Wei Yi tidak mau mengaku akan identitas diri yang sebenarnya namun di sisi lain sikapnya terhadap gadis itu berbeda dengan kebanyakan orang. Yang ketar-ketir adalah Zuo Jun, yang diberitahu oleh Xiao Guang kalau identitas Wei Yi telah terbongkar.

Apa yang diucapkan Wei Yi di iepsan terakhirnya : biarkan takdir yang menentukan nasib kita ternyata menjadi kenyataan. Shen Shen memacu mobilnya ke tempat dimana ia dan pemuda itu pertama bertemu : rumah sakit. Sayang, nasib nampaknya masih memberi cobaan lain karena Zuo Jun juga ada disana.


***

Taktik menabrakkan diri Zuo Jun ternyata berhasil, Shen Shen terus menungguinya di rumah sakit. Ketika berbicara dengan Paman Zuo, Wei Yi yang sudah maklum tentang apa yang terjadi sambil tersenyum menuturkan tidak akan mengingkari janji yang pernah diucapkannya.

Begitu sampai di rumah, Wei Yi sudah ditunggu oleh Xiao Guang. Kesempatan tersebut digunakan pemuda itu untuk mengungkapkan semua isi hatinya mulai dari sejumlah perasaan yang baru diketahui sampai meminta maaf karena telah menyakiti hati sang mantan tunangan.

Meski sempat berbuat tidak terpuji, ternyata Xiao Guang masih memiliki hati yang baik, dan menanyakan kenapa Wei Yi tidak mengakui perasaannya kepada Shen Shen. Sayang meski menyukai apa yang dirasakannya saat itu, pemuda tersebut sudah kadung berikrar tidak akan memisahkan gadis yang dicintainya dari Zuo Jun.

Yang paling memukul hati Xiao Guang adalah ucapan Wei Yi sebelum berpisah, yang menyebut kalau kebahagiaan gadis itu tidak ada padanya. Di rumah sakit sambil terus menunggui Zuo Jun yang belum sadar, Shen Shen memandangi kartu yang membangkitkan kenangannya terhadap masa-masa indah bersama Wei Yi.

Namun Zuo Jun nampaknya benar-benar berniat untuk tidak melepaskan Shen Shen dari sisinya, sikap tersebut keruan membuat gadis itu tidak berkutik dan berusaha untuk terus berada disamping pria yang telah dianggapnya sebagai kakak tersebut. Yang kesal justru Paman Zuo, karena merasa sang putra justru menyiksa Shen Shen yang kurang istirahat.

Mendengar kalau kedua orangtuanya bertengkar, Wei Yi memutuskan untuk menghibur sang ibu dengan mengajaknya berjalan-jalan. Dari pembicaraan mereka, pemuda itu sadar bahwa meski waktu bisa diulang, wanita yang dikasihinya tersebut ternyata bakal tetap memilih menikah dengan ayahnya yang selama ini telah berlaku begitu buruk.

Wei Yi sadar kalau sang ibu mengalami depresi, dan menawarkan untuk mau berobat ke sebuah rumah sakit kecil yang pernah didiaminya belasan tahun silam. Gembira karena usulannya ditanggapi positif, sikap sang direktur muda juga ikut berubah saat bekerja : ia menjadi lebih manusiawi dan melarang para karyawan lembur.

Saat mengantar ibunya berobat, Wei Yi yang sempat ragu-ragu menemui Shen Shen akhirnya malah berpapasan dengan gadis itu. Sama-sama merasa canggung, keduanya berjalan ke sebuah kapel dekat rumah sakit tempat mereka pertamakali bergandengan.

Belum sadar kalau Shen Shen telah tahu semuanya, hati Wei Yi bagai ditusuk-tusuk saat melihat bayangan tangan Shen Shen yang membentuk bintang keberuntungan. Begitu berjalan keluar dan membaca kartu pos milik gadis itu, barulah ia mengerti apa yang terjadi, dan langsung kembali sambil berlari.

Silence (Episode 13)


Sinopsis Silence
Episode 13


Kepada Han Xin, Xiao Guang mengaku hatinya terasa sakit karena tahu kenapa Wei Yi memutuskan untuk menempuh operasi : demi Shen Shen, dan menuturkan kalau dirinya tidak akan kalah dari gadis bisu itu. Mendengar ucapannya, Han Xin hanya bisa terdiam.

Namun, Han Xin langsung bereaksi keras ketika Xiao Guang melarangnya untuk memberitahu kondisi Wei Yi pada Shen Shen. Dengan bijak, dokter muda itu berusaha memberi pengertian bahwa selalu ada ditempat di hati Wei Yi baginya. Sebelum beranjak pergi, Xiao Guang malah menyebut bahwa untuk saat itu, ia hanya terpikir untuk bisa memiliki sang kekasih dan tidak perduli akan hal lain.

Di tanah pemberian perusahaan Yi Yang dan disaksikan penghuni wisma Shi Xi, Shen Shen hanya bisa terdiam ketika Zuo Jun melamar dan memasangkan sebuah cincin ke jarinya. Malamnya sambil berpikir panjang, ia semakin yakin kalau dirinya tidak mencintai pria itu dan lebih memilih Wei Yi.

Setelah membulatkan tekad, Shen Shen memutuskan untuk meninggalkan Zuo Jun dan para penghuni wisma Shi Xi keesokan harinya, ia hanya meninggalkan sepucuk surat dan cincin pemberian Zuo Jun. Di saat yang sama, Wei Yi juga memutuskan untuk keluar dari rumah sakit secara diam-diam.

Dasar memang berjodoh, keduanya ternyata menuju ke tempat yang sama meski tidak saling bertemu karena tiba disaat yang berbeda. Hilangnya Shen Shen membuat A Han dan A Ling bertekad mencari gadis itu, namun nyawa A Ling nyaris saja melayang karena tenggelam kalau saja Wei Yi tidak muncul tepat pada waktunya.

Berkat informasi dari Xu Li, Zuo Jun akhirnya tahu kalau Shen Shen telah kembali ke Taipei. Ia langsung berniat berhenti bekerja, namun sang atasan ternyata berpikir selangkah kedepan. Sambil tersenyum, Xu Li yang masih berniat memanfaatkan Zuo Jun memberi surat pemindahan tugas.

Semula gadis itu berniat tidak menampakkan diri, namun sebuah kecelakaan kecil yang menimpa Paman Zuo mengubah semua rencananya. Di Pulau Hijau, Wei Yi memenuhi janjinya untuk mengajari A Han, yang memiliki tekad baja untuk selalu melindungi kakaknya A Ling, belajar berenang.

Setelah tahu kalau Shen Shen (dan kemungkinan besar Wei Yi) telah kembali ke Taipei, Xiao Guang memutuskan untuk menyusul sekaligus memperjuangkan cintanya. Saat berpamitan dengan Han Xin, ia malah dikejutkan oleh pengakuan sang sahabat yang ternyata menyukainya sejak lama.


***

Meski telah menguasai dasar-dasar cara berenang, A Han nyaris saja tenggelam karena mengalami keram. Ketika diselamatkan Wei Yi, bocah pria itu tidak bisa menahan air mata sambil menyebut dirinya sangat ketakutan. Kepolosan A Han membuat Wei Yi teringat akan keluarganya.

Kembalinya Zuo Jun ke rumah membuat Shen Shen merasa canggung, sehingga keruan saja pria itu merasa bersalah karena mengira lamarannya yang membuat wanita yang dicintainya itu berubah. Namun begitu melihat Shen Shen menitikkan air mata, Zuo Jun langsung bisa menebak hal itu disebabkan oleh Wei Yi.

Obrolan dengan A Han membuat Wei Yi sadar bahwa dirinya masih punya urusan yang belum diselesaikan dan berencana kembali ke Taipei. Ia hanya tersenyum ketika sahabat cilik barunya tersebut mengatakan bakal belajar sekeras mungkin menghapalkan huruf-hruf yang tersisa, dan berjanji akan kembali melihat A Han memenangkan lomba renang.

Begitu kembali ke rumah, Wei Yi langsung disambut oleh ibunya, yang sempat merasa ada sesuatu yang tidak beres dengan putra kesayangannya tersebut. Baru saja mau mengobrol, mendadak Zhen Yang muncul dengan muka masam. Bisa ditebak, sang ayah langsung memarahi dan menuduh Wei Yi telah merusak nama baiknya.

Rupanya, Zhen Yang telah mendengar masalah Shen Shen dari asistennya Xu Li. Siapa sangka, dengan tegas Wei Yi menegur ayahnya yang berusaha menyelesaikan semua hal lewat uang dan mengatakan bahwa tidak semua bisa dibeli dengan uang.

Begitu mendapatkan undangan untuk makan malam bersama, wajah Xiao Guang yang sedang bersama 0909090 langsung berseri-seri. Namun, pemuda yang telah lama memendam cinta itu tidak bisa menahan diri lagi dan meminta Xiao Guang untuk mau melupakan Wei Yi yang sudah tidak mencintainya lagi. Keruan saja, ia langsung mendapat 'hadiah' tamparan.

Begitu bertemu Wei Yi, Xiao Guang langsung memeluk mantan tunangannya tersebut dan menyebut tidak keberatan pria itu mencintai wanita lain asalkan ia diperbolehkan menemani sampai akhir hayat. Namun, Wei Yi yang tidak ingin melihat Xiao Guang menderita meminta supaya gadis itu bisa melepasnya pergi.

Di hari pertamanya bekerja, Zuo Jun langsung dipanggil oleh Zhen Yang. Rupanya, direktur utama perusahaan Yi Yang itu memintanya untuk bisa menjauhkan Wei Yi dari Shen Shen atas rekomendasi Xu Li. Sudah tentu, pemuda itu tidak keberatan sama sekali.

Secara kebetulan, hari itu juga menjadi hari pertama kembalinya Wei Yi. Ia berniat untuk makan di tempat nasi daging bakar Paman Zuo dan menolak tawaran sekretarisnya, tanpa tahu bahwa makanan yang dipesan sama dan si pengantar barang adalah Shen Shen. Keruan saja, keduanya berselisih jalan.

Dasar nasib, Wei Yi yang sempat kecewa saat tahu dagangan Paman Zuo terjual habis bertemu dengan Shen Shen lewat sebuah kebetulan yang tidak disangka-sangka. Sambil menyantap makan siang bersama-sama, keduanya mulai terlibat obrolan.