Selasa, 13 Juli 2010

Silence (Episode 19-Tamat)


Sinopsis Silence
Episode 19 (Final)


Di rumah, mata Shen Shen berkaca-kaca sambil memandang fotonya dengan Wei Yi. Ucapan Zhen Yang yang menyebut hanya gadis itu yang bisa menolong Zuo Jun terus terngiang-ngiang di telinganya. Begitu pemuda itu pulang, Shen Shen tidak bisa menahan perasaannya namun masih tetap berusaha menutupi.

Perasaan gadis bisu itu makin tidak keruan saat makan malam bersama sahabat-sahabatnya, dengan berat hati ia mengemasi barang-barang dan memutuskan untuk pergi. Keruan saja, Wei Yi yang melihat kebingungan setengah mati apalagi dengan bahasa isyarat Shen Shen mengatakan sudah tidak mencintai pemuda itu lagi.

Dengan berbohong, Shen Shen menyebut kalau semua yang dilakukannya untuk mendekati Wei Yi adalah demi balas dendam ayahnya. Sambil menahan rasa sakit, pemuda itu mengatakan hal-hal tersirat. Sayang, Shen Shen tidak menoleh kebelakang dan terus berjalan. Kalau tidak, ia bisa melihat seperti apa penderitaan Wei Yi.

Dengan caranya sendiri (meski sambil berlinang air mata), Wei Yi berusaha menerima nasib yang mempermainkan hidupnya dengan Shen Shen dan menganggap perpisahan itu memang tidak bisa dihindari meski keduanya sama-sama saling mencintai. Padahal, gadis itu mengorbankan semuanya demi keluarga Zuo.

Tersenyum penuh kemenangan melihat Shen Shen bakal menepati janjinya meninggalkan Wei Yi, Xu Li kaget setengah mati saat melihat foto ayah gadis itu yang ternyata adalah sahabat keluarganya. Gadis itu mulai sadar akan arti ucapan Zuo Jun sebelumnya, siapa sangka balas dendam ternyata begitu menyakitkan.

Dengan langkah gontai, ia berjalan menuju kediaman Wei Yi. Siapa sangka, disana pemuda itu mengatakan hal-hal yang membuatnya semakin sadar kalau apa yang dilakukannya selama ini salah. Apalagi, Wei Yi tidak sungkan-sungkan memanggil dan menganggapnya sebagai seorang kakak kandung.

Wei Yi sendiri akhirnya kembali ke rumah, dan sudah tentu kehadirannya disambut gembira oleh Zhen Yang yang ingin semua harta keluarga Qi dibaliknamakan dengan nama sang putra. Namun, ternyata yang diinginkan Wei Yi hanyalah satu : mereka sekeluarga bisa makan malam bersama dengan tenang. Meski canggung, acara tersebut berjalan dengan baik.

Strategi Zhen Yang ternyata malah jadi senjata makan tuan, sebab Wei Yi justru malah ikut mendukung mogok kerja yang dilakukan para karyawannya dan lewt siaran televisi menasehati pria itu. Pukulan berikutnya didapat dari Zuo Jun, yang memutuskan untuk membeberkan kondisi kesehatan Wei Yi yang terkena kanker.

Memutuskan untuk menyusul ke lokasi demo, Zhen Yang kalah cepat karena putranya ternyata telah pergi dengan tujuan ke Pulau Hijau untuk memenuhi janjinya menonton pertandingan renang A Han. Tidak lagi memikirkan harta kekayaan, ia mengajak Xiao Guang untuk mau menyusul kesana.

Dengan hati gundah, Zhen Yang mendatangi kediaman Shen Shen. Kali ini tidak ada lagi kesombongan dan kecongkakan, yang ada hanya penyesalan dan niat untuk menebus semua kesalahannya. Dengan muka pucat, ia meminta gadis itu untuk mau membujuk Wei Yi pulang sambil menyerahkan sebuah tiket ke Pulau Hijau.


***

Sambil bergumam dalam hati, Wei Yi berharap supaya Shen Shen tidak sedih setelah ia pergi karena menjelang akhir hayat, pemuda itu benar-benar merasakan kebahagiaan. Sendirian di tempat tinggalnya di sebuah pondok, penyakit Wei Yi semakin menjadi.

Sebelum memuntahkan darah dan ambruk, Wei Yi masih sempat berharap supaya nyawanya tidak diambil dulu karena masih ada hal yang harus dikerjakan. Ia ditemukan oleh A Han yang langsung memanggil dokter namun saat hendak menuturkan kondisi yang sebenarnya, Wei Yi dengan gerakan tangannya berhasil mencegah.

Di kediaman keluarga Qi, kaset-kaset rekaman Wei Yi yang diperuntukkan bagi sang ibu akhirnya ditemukan oleh Mei Ru. Sambil tersenyum sambil sesekali terharu, ia mendengarkan semua penuturan dan ucapan sang putra yang begitu dibanggakannya.

Di saat yang sama, Wei Yi sendiri sedang bersiap untuk menghadiri perlombaan renang A Han meski kondisi tubuhnya semakin melemah. Ketika itu, kebetulan Shen Shen juga baru mendarat di Pulau Hijau dan kaget saat tahu Xu Li telah menjemput diiringi senyuman tulus.

Meski wajahnya semakin pucat dan menahan sakit, Wei Yi menyaksikan perjuangan A Han hingga bocah cilik itu memenangkan lomba. Pemuda itu nyaris saja tidak mampu bertahan, namun ada satu hal yang terjadi dan mengubah semuanya. Untuk pertama kalinya, ia mendengar Shen Shen berteriak memanggil namanya.

Dengan tertatih-tatih, Wei Yi mendatangi gadis yang bisa kembali bersuara meski sesaat itu namun tenaganya terlalu lemah dan jatuh ke dalam kolam renang. Kondisi pemuda itu akhirnya diketahui Shen Shen lewat Han Xin yang muncul pada malam harinya, dan bisa ditebak, air mata tidak bisa berhenti mengucur dari mata gadis itu.

Sambil menggenggam tangan Wei Yi yang belum siuman, Shen Shen bertekad menyingkirkan semua rasa takutnya dan memanfaatkan setiap detik kebersamaan mereka untuk membahagiakan pemuda itu. Saat bangun, ia melihat Wei Yi yang telah berpakaian rapi mengajaknya ke sebuah tempat.

Menyandarkan kepalanya di bahu Shen Shen, Wei Yi kembali bercerita tentang bintang keberuntungan dan menyebut di kehidupan mendatang ia berjanji tidak akan meninggalkan gadis yang dicintainya tersebut secepat masa sekarang. Bersama-sama, keduanya membuat isyarat bintang keberuntungan.

Siapa sangka, hal itu ternyata merupakan tindakan Wei Yi yang terakhir sebelum dirinya pergi untuk selamanya. Sambil ikut merebahkan diri di samping jenazah pemuda itu, Shen Shen memasangkan lagu yang biasa didengarkan mereka bersama-sama dan menutup matanya.

Di kediaman keluarga Qi, Mei Ru terkejut mendengar rekaman terakhir yang dibuat Wei Yi mengenai penyakit yang dideritanya. Tak lama kemudian, terdengar dering telepon yang isi beritanya membuat dunia wanita itu seakan runtuh. Namun, ia teringat akan pesan terakhir sang putra yang memintanya untuk merawat A Han.

Tepat pada Natal 2006, Shen Shen memenuhi janjinya untuk kembali ke tempat rahasia dan membaca surat peninggalan Wei Yi. Ia tidak dapat menahan air matanya saat membaca pesan terakhir pemuda yang begitu dicintainya itu. Sebelum pergi meninggalkan semuanya, gadis itu sempat berpesan pada Zuo Jun untuk menepati janjinya : menjadi orang paling bahagia di dunia.

TAMAT

Silence (Episode 18)


Sinopsis Silence
Episode 18


Masa-masa tenang yang penuh kepalsuan di kediaman keluarga Qi mulai berakhir, karena Mei Ru ibu Wei Yi berniat menggugat cerai sang suami. Keruan saja Zhen Yang kelabakan, karena ia tidak ingin kehilangan semua harta yang dimiliki selama ini.

Di kantor, Zuo Jun yang banyak termenung kembali dipanas-panasi oleh Xu Li. Namun kali ini, pemuda itu hanya tersenyum lemah sambil mengatakan bahwa niat gadis itu untuk mendapatkan kepuasan dengan menyakiti keluarga Qi pada akhirnya hanya akan membuatnya menderita.

Ucapan itu sempat membuat gadis itu terhenyak dan berusaha memperbaiki hubungannya dengan sang ayah, siapa sangka Zhen Yang malah memaki-maki dan menyebut kalau Xu Li tidak akan pernah menjadi bagian dari keluarga Qi ataupun mendapat harta warisan. Keruan saja, hal tersebut membuat Xu Li kembali ke dirinya yang dulu.

Dengan berani, gadis yang telah diliputi kebencian itu melabrak Mei Ru dirumahnya sampai-sampai wanita setengah baya itu depresi dan berniat bunuh diri. Begitu diberitahu, Wei Yi langsung bergegas menuju rumah sakit. Alangkah kecewanya dia saat tahu sang ayah malah berusaha menutupi kejadian yang sebenarnya dan tetap bersikap dingin.

Bukannya sadar, pria itu malah berusaha menyalahkan semuanya pada sosok Shen Shen yang dianggap sengaja masuk ke kehidupan Wei Yi untuk mencerai-beraikan keluarganya. Lagi-lagi Zhen Yang berusaha menebus semuanya dengan uang saat bertemu Shen Shen, yang keruan saja ditanggapi dingin oleh gadis bisu itu.

Ketika Mei Ru sadar, Wei Yi akhirnya tahu tentang masa lalu sang ayah dan perasaan bersalah sang ibu yang merasa bertanggung jawab atas semua yang terjadi. Akhirnya pemuda itu mulai paham kenapa selama ini Xu Li begitu ambisius dan tega berbuat apa saja untuk memenuhi keinginannya.

Ditunggu Shen Shen semalaman, Wei Yi baru pulang keesokan harinya dan harus menerima hukuman dari gadis itu : belajar menari dari Zhi Ling. Dengan wajah kusut campur malu, mau tidak mau pria itu harus menurut. Di tempat lain, Xu Li yang masih penasaran berusaha mempengaruhi Xiao Guang untuk tidak melepas Wei Yi begitu saja.

Meski kerap berbuat jahat, diam-diam Xu Li ternyata sangat menderita. Hal itu diutarakannya saat mengobrol dengan Zuo Jun, dan menyebut bahwa meskipun Zhen Yang jahat dan hanya mementingkan materi diatas segalanya, namun pria itu tetaplah ayahnya.

Begitu tahu Mei Ru ada di rumah sakit, Shen Shen memaksa Wei Yi untuk mau mengajaknya. Begitu gadis itu muncul, tentu saja Mei Ru kaget (meski bahagia melihat serasinya sang putra dengan Shen Shen). Sebelum pergi, Shen Shen menitipkan secarik surat yang isinya membuat wanita setengah baya itu terharu sekaligus makin sayang dengan calon menantunya tersebut.


***

Membulatkan tekad, keesokan harinya ia kembali ke perusahaan Yi Yang untuk menyerahkan surat pengunduran diri. Siapa sangka, niat tersebut dicegah Xu Li yang membuka sebuah tabir kebenaran yang cukup mengagetkan : hidup Wei Yi tinggal beberapa bulan lagi sehingga tidak mungkin pemuda itu bisa menjaga Shen Shen.

Keruan saja, pemuda itu langsung bergegas menuju ke kediaman Wei Yi, tepat pada saat Zhi Ling merayakan pesta ultahnya bersama pemuda itu (yang mengenakan gips di kakinya), Shen Shen (dengan pakaian mahluk Mars), Xiao Guang (pemburu) dan Zhi Ye (sasaran pemburu). Namun, niatnya langsung pudar saat melihat Wei Yi dan Shen Shen berdansa dengan mesranya.

Sayang, ditengah kegembiraan pesta penyakit Wei Yi kembali kambuh. Untung ada Xiao Guang, yang berhasil menutupi semuanya dari Shen Shen. Memutuskan untuk keluar gedung, batuk Wei Yi mengeluarkan darah dan hal itu terlihat oleh Zuo Jun yang ternyata belum pergi. Keruan saja, amarah pemuda itu kembali muncul karena menganggap rahasia itu hanya akan membuat Shen Shen kembali terluka.

Berbeda dengan sebelumnya, Zuo Jun kali ini meminta supaya pria itu bisa bertahan hidup karena Shen Shen membutuhkan kehadirannya. Setelah sekian lama, kedua pria yang berseberangan karena mencintai wanita yang sama itu akhirnya bisa berbicara dari hati ke hati.

Sebelum berpisah, Zuo Jun meminta Wei Yi memanfaatkan waktu yang tersisa untuk benar-benar mencintai Shen Shen. Merasa menemui teman senasib, pemuda itu kemudian menemui Xiao Guang yang ternyata telah lama tahu soal penyakit Wei Yi. Obrolan dua insan yang sama-sama patah hati itu membuat Zuo Jun semakin mengerti bahwa hal terbaik adalah bisa melepaskan pasangan yang telah saling mencintai.

Tentu saja, tidak mudah melepaskan semua kenangan indah bersama Shen Shen, apalagi wanita itu sangat dicintai Zuo Jun. Namun, pemuda itu menguatkan diri sambil mengubur semuanya dengan mengajak Shen Shen ke pinggir sebuah pantai dan berlari bersama.

Sambil setengah merajuk, Zuo Jun meminta Shen Shen untuk bsia mengajari bahasa isyarat kepada Wei Yi hingga pemuda itu benar-benar mahir. Tidak hanya itu, ia juga menyebut bakal melepas cintanya pada gadis itu dan meminta Shen Shen untuk bisa menjaga diri (dan kebahagiaannya) dengan baik.

Saat menyampaikan surat pengunduran dirinya, Zuo Jun berpesan pada Zhen Yang supaya tidak lagi berusaha memisahkan Wei Yi dan Shen Shen. Siapa sangka, pria itu malah menggunakan Zuo Jun sebagai umpan dengan tuduhan menggelapkan uang perusahaan. Keruan saja, Zuo Jun ditangkap polisi.

Keruan saja Shen Shen langsung tidak tenang, karena ia tahu betul apa yang dikehendaki oleh Zhen Yang. Ketika kembali, pertemuan keduanya ternyata telah dilihat Wei Yi dari atas. Pemuda itu langsung menduga-duga apalagi yang diinginkan oleh sang ayah.

Silence (Episode 17)


Sinopsis Silence
Episode 17


Kepada Wei Yi, Xiao Guang menasehati supaya pemuda itu mau memberitahu tentang penyakit yang diderita pada sang ibu Mei Ru. Belakangan, ucapan dari Huang Zhi Ye tentang perumpamaan yang disampaikannya semakin meneguhkan niat gadis itu untuk kembali mempersatukan Wei Yi dan Shen Shen.

Menemui Shen Shen dirumahnya, Xiao Guang memberikan alamat tempat Wei Yi berada sambil menyebut bakal berubah pikiran bila sang rival tidak lekas menjemput pria yang sama-sama mereka cintai itu. Mengatakan bahwa itulah caranya mencintai Wei Yi, Xiao Guang melangkah keluar sambil meneteskan air mata.

Dengan cepat, Shen Shen langsung pergi ke alamat yang dimaksud dan setelah sempat berpapasan dengan Zhi Ling (yang terburu-buru berangkat kerja), ia langsung memeluk Wei Yi saat pria itu muncul. Wei Yi sendiri akhirnya menyerah dan dalam hatinya berjanji bakal terus mencintai Shen Shen di sisa hidupnya yang tinggal sebentar lagi.

Sesampai dirumah, Shen Shen langsung disambut dengan kekecewaan Zuo Jun yang meski tahu kalau Wei Yi sudah ditemukan, masih belum bisa melepas gadis yang telah dicintainya sejak lama itu. Bertekad untuk menjadi sosok pria yang baru, Wei Yi bertekad membuktikan pada diri sendiri dan ibunya kalau ia bisa hidup mandiri.

Zhi Ye yang dipusingkan oleh ulah sang kakak yang tidak henti-hentinya menanyakan soal Wei Yi akhirnya tahu kalau Xiao Guang telah rela melepas mantan tunangannya tersebut, dan tersenyum gembira. Rupanya, gadis itu benar-benar berniat untuk memulai hidup baru.

Masa-masa bahagia Shen Shen dan Wei Yi dimulai, gadis itu kerap menyambangi kediaman baru pemuda itu, memberikannya nasi daging bakar yang sangat enak, dan saling bercanda satu sama lain. Dengan senyumannya yang khas, Shen Shen tidak henti memberi dorongan semangat pada pria yang dicintainya itu. Bahkan, Wei Yi dengan rela menemani Shen Shen ke pasar meski hanya memakai sendal jepit dan celana pendek (pinjaman dari Zhi Ye).

Bersepeda bersama Shen Shen dan merasakan nikmatnya menghirup udara bebas, mendadak penyakit Wei Yi kumat sehingga keduanya terjatuh. Shen Shen yang semula tidak tahu apa-apa akhirnya sadar ada sesuatu yang salah dengan pemuda itu, namun usahanya memaksa Wei Yi (yang masih saja berusaha menutup-nutupi) untuk mau pergi ke rumah sakit gagal.

Dengan penuh kekuatiran, Shen Shen berhasil menuntun Wei Yi kembali ke kediamannya dan tidak henti berada disamping pembaringan pemuda itu. Begitu bangun keesokan harinya, Wei Yi terkejut saat mendapati Shen Shen tertidur disampingnya, dan sadar kalau gadis yang dicintainya itu tidak pulang.

Namun dibalik hubungan mereka, masing-masing menyimpan kekuatiran. Wei Yi menganggap dirinya egois karena memilih bisa 'pergi' dengan Shen Shen disampingnya, sementara Shen Shen merasa cinta yang begitu besar membuatnya harus mengorbankan Zuo Jun. Dengan berat hati, gadis bisu itu akhirnya memutuskan untuk pindah.


***

Namun, keterkejutan tersebut langsung berubah menjadi kebahagiaan yang berlipat ganda saat tahu Shen Shen memutuskan untuk 'mengungsi' tinggal bersamanya. Wei Yi langsung memanfaatkannya dengan menjalani masa-masa indah tersebut mulai dari membersihkan kaca hingga mencuci baju bersama-sama.

Di balik kegembiraan itu, tentu saja ada pihak lain yang berduka : Paman Zuo dan Zuo Jun. Mengaku kalau dirinyalah yang menasehati Shen Shen supaya pergi, pria setengah baya itu berharap hal tersebut bisa membuat gadis yang telah dianggap sebagai putrinya itu bisa bahagia. Ucapan tersebut langsung dibalas oleh Zuo Jun yang menyebut akan berusaha mendoakan kebahagiaan Shen Shen meski hatinya sakit.

Meski kerap diwarnai oleh kemuncula Zhi Ling, kehidupan Wei Yi dan Shen Shen praktis sangat bahagia. Sayangnya, pemuda itu masih memilih untuk menyimpan sendiri rahasia penyakitnya dan dalam hati berharap gadis yang dicintainya itu mau mengerti.

Walau sudah pindah, tentu saja Shen Shen tidak melupakan sosok keluarga Zuo. Keesokan harinya, ia mendatangi tempat Paman Zuo berjualan dan membantu pria setengah baya itu seperti biasa. Setelah semuanya beres, keduanya makan nasi daging bakar bersama dan dengan terharu, gadis itu mendengar penuturan sang paman yang menyebut bahwa kepindahan Shen Shen sama seperti menikahkan putrinya dengan orang lain.

Wei Yi akhirnya benar-benar bisa merasakan indahnya hidup, ia bahkan tidak bisa berhenti tersenyum setiap kali Shen Shen ada didekatnya. Suatu hari, mereka dikejutkan oleh kunjungan dari seseorang yang telah lama dirindukan pemuda itu : Mei Ru ibunya.

Selain untuk melepas rasa kangen, wanita itu juga memberikan sebuah surat yang ternyata datang dari A Han di Pulau Hijau. Malamnya, Wei Yi yang kalah suit mendapat giliran memasak, tapi sudah tentu rasanya tidak keruan. Namun saat berniat menyingkirkan makanan buatannya, Shen Shen mencegah dan menyebut bahwa itulah makan malam paling membahagiakan dalam hidupnya.

Hari demi hari berlalu dan tanpa terasa saat-saat akhir kehidupan Wei Yi makin dekat. Lewat rekaman yang diperuntukkan untuk Mei Ru ibunya, barulah pemuda itu sambil menahan tangis mengaku kalau tidak rela melepas semua kebahagiaan yang dirasakannya bersama Shen Shen. Bisa dibayangkan, betapa menderitanya perasaan Wei Yi.

Ketika ditemui Xiao Guang keesokan harinya, Wei Yi berterus-terang bahwa dirinya yang sekarang benar-benar takut akan kematian. Di tempat lain, sang ayah Zhen Yang berhasil mendapatkan informasi tentang Shen Shen, dan ternyata ayah gadis itu memiliki hubungan masa lalu dengannya.

Melihat pemuda yang masih dicintainya itu menangis sesunggukan, Xiao Guang yang tidak tega akhirnya memeluk Wei Yi sambil berusaha menenangkannya. Dengan terbata-bata, gadis itu menasehati Wei Yi supaya mau menghadapi semuanya dengan berani karena hanya dengan demikian, restu gadis itu terhadap hubungan mereka tidak sia-sia.

Silence (Episode 16)


Sinopsis Silence
Episode 16


Perubahan sikap Wei Yi di kantor makin terasa, seorang manajer yang telah lama bekerja dengan tekun dibuat terkaget-kaget karena sang direktur memintanya dengan halus untuk mengambil cuti panjang. Tak jauh dari sana, Xu Li akhirnya mendapat kabar untuk apa obat yang biasa dikonsumsi Wei Yi.

Sambil memamerkan mobil baru yang didapatnya dengan dalih kenaikan pangkat, Zuo Jun berusaha membujuk Shen Shen untuk mau datang ke acara perayaan bersamanya. Siapa sangka, gadis itu menolak dengan halus. Mau tidak mau, pemuda itu hanya bisa menahan kecewa (meski sebenarnya ia tahu bahwa di acara tersebut hati Shen Shen akan disakiti untuk kesekian kalinya).

Ketika sampai dirumah, Wei Yi merasa bahagia melihat kesibukan ibunya di dapur (dalam rangka mempersiapkan makanan untuk jamuan pesta) yang sekaligus menandakan masa-masa depresi wanita setengah baya itu sudah berlalu. Bahkan, pemuda itu tak segan bermanja-manja sambil menyebut rindu akan masa kanak-kanaknya.

Sayang kebahagiaan tersebut hanya sesaat, mendadak Xu Li muncul dengan seorang koki profesional dan menyebut supaya istri Zhen Yang itu tidak usah bekerja lagi. Keruan saja, ibu Wei Yi kembali dibalut kekecewaan mendalam dan mulai depresi lagi. Ketika dikonfrontir Wei Yi, gadis itu hanya tersenyum licik dan menyebut hanya menjalankan perintah Zhen Yang.

Sadar kalau sang ibu sangat sedih, Wei Yi berusaha menghibur. Namun, wanita setengah baya itu sambil menitikkan air mata malah meminta maaf pada sang putra karena tahu Wei Yi selama ini hidupnya tidak bahagia dan ia sendiri merasa gagal sebagai seorang ibu.

Berkat bantuan Huang Zhi Ye, Xiao Guang akhirnya sampai ke rumah Zhen Yang yang ternyata berniat menggelar pesta pertunangan Wei Yi dan gadis itu. Keruan saja pertemuan Shen Shen (yang diajak Zuo Jun) dengan Wei Yi tidak terhindarkan, namun ada sebuah kejadian lain yang mengubah pemikiran gadis bisu itu.

Bertemu dengan wanita di rumah sakit yang tak lain adalah ibu Wei Yi, Shen Shen dinasehati supaya jangan pernah membalas rasa terima kasih dengan perasaan cinta. Dari kejauhan, Wei Yi hanya bisa menatap dengan trenyuh saat Shen Shen memeluk sang ibu dengan maksud memberi penghiburan.

Suasana panas akhirnya dimulai ketika Zhen Yang mengumumkan rencana pernikahan Wei Yi dengan Xiao Guang, yang langsung dibantah putranya. Tidak hanya itu, ia juga dengan berani mencela tindakan sang ayah yang terang-terangan berusaha mempermalukan Shen Shen yang bisu.

Wei Yi yang tidak tahan lagi akhirnya menarik Shen Shen keluar, namun Zhen Yang mengancam bakal memutuskan hubungan dengan sang putra. Mendadak dari belakang terdengar seruan dari sang ibu, yang menyuruh Wei Yi untuk berani mencari kebahagiaannya meski harus keluar dari rumah.

Memacu mobilnya ke sebuah tempat, Wei Yi dengan suara dingin menegur Shen Shen yang dianggapnya mau datang ke rumah keluarga Qi untuk dihina dan tidak melawan. Kali ini, gadis itu tidak dapat menahan emosi dan berusaha berbicara dengan meneteskan air mata, namun tidak ada sepatah katapun yang terdengar. Tidak tega melihatnya, Wei Yi langsung memeluk Shen Shen.


***

Di rumah, Zhen Yang dan Wan Mei Ru ibu Wei Yi terlibat pertengkaran hebat. Setelah sekian tahun membisu, wanita itu akhirnya tidak tahan lagi dengan sikap sang suami dan dengan lantang menuturkan bahwa semua itu adalah karma yang harus mereka tanggung. Sebagai balasannya, Zhen Yang membanting pigura foto mereka dan melangkah pergi.

Apa yang ditakutkan Mei Ru ternyata benar, dari Pengurus Liu ia akhirnya tahu bahwa wanita dan seorang gadis cilik yang berlutut di depan rumah lama mereka 13 tahun silam adalah mantan istri dan putri Zhen Yang. Di kantor, Xu Li akhirnya membuka identitas dirinya kepada Zuo Jun, yang hanya bisa terperangah.

Bagaimana dengan Wei Yi dan Shen Shen? Ditengah keributan yang terjadi, mereka ternyata berada di bawah pohon yang menjadi saksi kebersamaan keduanya 13 tahun silam sambil menikmati musik bersama. Demi menghibur gadis itu, Wei Yi mengalah dan setuju saat diajak ke sebuah taman bermain.

Saat berjalan pulang, tak sengaja keduanya bertemu dengan sebuah rumah kecil yang idanggap sangat ideal untuk tinggal. Sambil mendengarkan harapan Shen Shen (lewat bahasa isyarat), Wei Yi hanya bisa tersenyum sedih karena tahu bahwa harapan untuk bisa tinggal di rumah tersebut bersama Shen Shen yang dicintai hampir tidak mungkin.

Sesampai dirumah, Shen Shen mendengar keributan dan terkejut saat melihat Paman Zuo memukuli Zuo Jun habis-habisan karena dianggap sengaja menindas gadis itu. Sementara itu, Wei Yi yang kuatir dengan keadaan Xiao Guang menanyakan tentang gadis itu pada Huang Zhi Ye.

Keruan saja, kehadirannya disana membuat Zhi Ye kesal. Namun saat adu mulut, mendadak Wei Yi ambruk dan mau tidak mau, Zhi Ye menggotong pemuda itu ke rumahnya. Mengabaikan permintaan Zhi Ling sang kakak, ia akhirnya memberi tahu Xiao Guang tentang keberadaan Wei Yi.

Setelah Wei Yi siuman, Xiao Guang yang masih terluka akhirnya pasrah dan secara tersirat mengaku tidak akan berusaha memisahkan pemuda itu dengan Shen Shen lagi. Setelah bertemu Mei Ru, ia akhirnya dinasehati untuk tidak mengulang kesalahan yang pernah dilakukan wanita setengah baya itu, dan mau melepaskan Wei Yi dengan penuh kerelaan.

Yang masih belum puas adalah Zhen Yang, ia memutuskan untuk melabrak Shen Shen dan menanyakan keberadaan putranya. Siapa sangka dari gadis itu (dan dibantu oleh Zuo Jun sebagai penerjemah), pria itu malah disebut iri pada sepasang sejoli itu karena tidak mempunyai kemampuan untuk mencintai orang lain. Dengan kesal, Zhen Yang keluar sambil mengancam bakal menghentikan semua bantuan finansial Wei Yi.

Wei Yi yang baru pulih akhirnya ditampung oleh Zhi Ling, yang tersipu-sipu saat tahu pemuda itu telah memutuskan pertunangannya dengan Xiao Guang. Dengan penuh semangat, ia memberi nasehat supaya Wei Yi berani mengutarakan perasaannya pada gadis yang dicintai, tanpa tahu gadis tersebut bukanlah dirinya melainkan Shen Shen.

Silence (Episode 15)


Sinopsis Silence
Episode 15


Sayang sejumlah hal diinginkan terjadi, Shen Shen telah ditemui lebih dulu oleh Zuo Jun sementara Wei Yi yang menahan sakit berusaha menyembunyikan yang sebenarnya pada sang ibu yang kebetulan melintas. Tidak bisa dibayangkan betapa marahnya gadis itu saat tahu kalau Zuo Jun ternyata menyembunyikan identitas Wei Yi selama ini.

Ketika berusaha mencegah kepergian Shen Shen, Zuo Jun terjatuh dan kembali cedera. Sambil terbaring lemah, ia berhasil memaksa gadis yang dicintainya itu untuk mau melupakan Wei Yi dan berusaha membujuk supaya mau dinikahi. Sambil tersenyum lemah, Shen Shen dengan bahasa isyarat mengatakan bakal mempertimbangkannya.

Dasar nasib, saat berusaha menghindar Shen Shen malah bertemu dengan ibu Wei Yi. Melihat gadis itu limbung, ia langsung menyusul dan tepat pada waktunya berhasil menahan tubuh Shen Shen yang terjatuh lemas. Kali ini perasaan mereka tidak bisa dibohongi lagi, Wei Yi langsung memeluk Shen Shen sebelum kemudian berlari masuk ke kamar mandi karena sakit lambungnya kumat.

Tidak ingin Shen Shen melihat kondisinya yang sudah parah, Wei Yi saling berkirim pesan singkat dengan dibatasi oleh pintu. Pesan terakhir membuka tabir semuanya, baik Wei Yi maupun Shen Shen kini sudah tahu kalau identitas mereka masing-masing telah terbongkar.

Gembira karena telah menemukan mahluk planet Mars yang dicari, pikiran Shen Shen mulai melayang karena teringat akan janjinya pada Zuo Jun. Sambil menitikkan air mata, ia memeluk seorang wanita yang ternyata adalah ibu sang pria yang sangat dicintainya tersebut. Nasehat wanita setengah baya itu, ditambah pelukan hangat, membuat Shen Shen kembali tegar.

Begitu Shen Shen muncul kembali di rumah sakit, Zuo Jun menatapnya dengan pandangan penuh kemarahan dan curiga. Sadar kalau usahanya membujuk gadis itu untuk menikah sia-sia, dengan penuh kemarahan Zuo Jun mengusir Shen Shen setelah sempat mengatakan kalau wanita yang dicintainya itu bakal menyesal kalau memilih bersama Wei Yi.

Wei Yi mendadak muncul di lapangan basket, Huang Zhi Ye yang semakin kesal dengan pemuda yang dianggap menyakiti Xiao Guang tersebut akhirnya mengaku kalau menyukai gadis itu dan menyebut tidak akan membiarkan sang rival menyakitinya. Siapa sangka, Wei Yi hanya tersenyum dan merasa lega karena tahu ada seorang pria yang begitu baik yang bakal menjaga Xiao Guang.

Saat terbangun keesokan harinya, Xiao Guang terkejut saat teguran seorang wanita membuatnya terjaga. Mengira kalau sosok tersebut adalah ibu Zhi Ye, siapa sangka bahwa ternyata wanita tersebut adalah Huang Zhi Ling kakak pria itu, yang kontan marah-marah karena dipanggil 'tante'.

Wanita itu ternyata tidak asing lagi, dia adalah petugas kebersihan di perusahaan Yi Yang. Tersenyum dan menduga kalau wanita yang disukai sang adik berusia lebih tua, sambil malu-malu Zhi Ling (yang mengira Wei Yi menyukainya) menyebut kalau juga sedang jatuh cinta dengan seorang pria yang lebih muda. Nampaknya, kesalahpahaman bakal semakin melebar.


***

Keputusan Wei Yi untuk menyuruh karyawan pulang dan mematikan listrik setelah pukul 7 malam membuat sang ayah Zhen Yang uring-uringan. Sambil tersenyum sinis, ia malah menyampaikan nasehat tentang wanita yang cukup membuat hati anaknya terpukul. Mereka tidak sadar, ucapan itu terdengar oleh Xu Li.

Saat membantu ibunya, Wei Yi mendapat telepon dari Zuo Jun yang mengabarkan tentang hilangnya Shen Shen. Ketika bertemu pria yang masih lemah itu, Wei Yi baru tahu bahwa sang rival ternyata sengaja mencelakai diri supaya ia terpisah dari Shen Shen.

Tentu saja, hanya Wei Yi yang tahu dimana Shen Shen berada. Begitu melihat pemuda itu, Shen Shen langsung memeluknya namun terkejut mendengar ucapan pria yang dicintainya itu yang begitu dingin. Bahkan supaya gadis itu mau melupakannya, Wei Yi sengaja berkata kasar sebelum pergi. Dengan sengaja, Wei Yi memamerkan diri pergi dengan seorang wanita lain didepan mata gadis bisu itu.

Tidak ada yang tahu bahwa tak lama setelah itu, Wei Yi menghentikan mobilnya dan membayarkan sejumlah uang pada gadis itu, yang sengaja disewa untuk membuat Shen Shen patah hati. Masalah ternyata belum selesai, Zhen Yang telah tahu mengenai runyamnya hubungan sang putra dengan Xiao Guang, dan memutuskan untuk berusaha menyelesaikan semau dengan caranya sendiri.

Begitu sampai dirumah, Shen Shen mendadak teringat sesuatu dan yakin bahwa semua yang diucapkan Wei Yi adalah bohong. Rupanya, ia baru sadar kalau selama ini pemuda itu sengaja menggunakan nomor telepon yang sama dengan yang pernah diberikan pada Shen Shen 13 tahun silam.

Saat sedang berusaha merebut kertas yang disimpan Shen Shen selama ini, mendadak Zhen Yang muncul bersama Xiao Guang. Dari Xu Li, sang direktur utama akhirnya tahu kalau Shen Shen bisu dan memutuskan untuk meneruskan rencana pernikahan putranya dengan Xiao Guang. Keadaan makin runyam ketika gadis yang ternyata memiliki hubungan dengan Zhen Yang itu tahu soal obat yang biasa dikonsumsi Wei Yi.

Xiao Guang yang hatinya makin hancur menelepon Huang Zhi Ye, dan menyebut bakal menjadikan pemuda itu sebagai kekasih asalkan muncul dihadapannya dalam waktu 5 menit. Keruan saja, Xhi Ye yang sedang bekerja langsung memacu motornya sekencang mungkin, dan sempat terlibat tabrakan. Semula marah karena merasa dibohongi, Xiao Guang akhirnya tahu kalau Zhi Ye ternyata tulus mencintainya.

Rencana untuk memisahkan Wei Yi dan Shen Shen dimulai, Zhen Yang membelikan pemuda polos itu mobil baru dengan satu syarat : ia harus hadir bersama Shen Shen dalam pesta yang digelar di rumah sang direktur. Sambil tersenyum licik, ayah Wei Yi itu menyebut bakal menyelesaikan semuanya.

Silence (Episode 14)


Sinopsis Silence
Episode 14


Masuk kembali ke dalam gereja tempat ia pertama kali menggandeng tangan Shen Shen, Wei Yi berseru bahwa dialah si mahluk planet Mars yang selama ini dicari gadis itu. Sayang, ungkapan tersebut hanya dicetuskannya dalam hati sambil menatap sendu sang gadis bisu.

Sebelum pergi, Shen Shen menyempatkan mengirim pesan singkat untuk menanyakan kapan ia bisa bertemu lagi dengan Wei Yi. Nampaknya ia sudah mantap memilih pemuda itu, di rumah saat bertemu Zuo Jun, gadis itu mengajak bersulang sambil menyebut kalau selamanya mereka bakal menjadi kakak-adik. Keruan saja, ucapan tersebut ditolak mentah-mentah oleh Zuo Jun.

Sia-sia usaha Shen Shen untuk membujuk, ia semakin merasakan dilema karena selain mencintai Wei Yi, ia juga tidak ingin Zuo Jun kecewa. Sementara itu di tempat lain, Wei Yi mendapat pencerahan mengenai suasana kerja dikantornya dari salah seorang petugas kebersihan, yang tidak sadar kalau pemuda itu adalah direktur yang ditakuti karyawan lain.

Tertarik dengan ucapan wanita tersebut, Wei Yi hanya bisa tersenyum ketika dinasehati sambil memakan roti pemberian sang petugas kebersihan. Berusaha menerapkan masukan yang diberikan, pemuda itu mengikuti Zuo Jun ke pabrik dimana terjadi masalah, dan di luar dugaan ia tidak sungkan turun tangan sendiri.

Kaget melihat sang direktur ikut bekerja, tentu saja para karyawan lain tidak berani berleha-leha dan berusaha memberikan yang terbaik. Ternyata nasehat sang petugas kebersihan benar, sikap para bawahan terhadap Wei Yi langsung berubah 180 derajat. Sambil tersenyum, pemuda itu sadar kalau selama ini dirinya adalah orang yang paling miskin diantara para karyawan karena tidak memiliki kebahagiaan.

Mendapat tugas untuk mewawancarai orang yang mempunyai kekurangan, Xiao Guang mendatangi Shen Shen untuk dimintai komentar. Siapa sangka, usahanya untuk kembali menekan sang rival dengan menggunakan ke'cacat'an tidak berhasil namun malah menjadi bumerang. Mata Shen Shen langsung terbelalak saat tahu Wei Yi adalah pria yang dicarinya selama ini.

Berlari sambil berlinang air mata, gadis itu langsung teringat dengan pertemuan pertamanya dengan Wei Yi yang jauh dari kesan baik, kenangannya semasa kanak-kanak, sampai sejumlah kebetulan yang mempertemukannya dengan pemuda itu. Yang paling diingat tentu saja isyarat bintang keberuntungan dan sejumlah kenangan mengesankan yang membuatnya jatuh cinta pada Wei Yi.

Dalam hatinya, Shen Shen hanya bisa membatin kebingungan karena di satu sisi Wei Yi tidak mau mengaku akan identitas diri yang sebenarnya namun di sisi lain sikapnya terhadap gadis itu berbeda dengan kebanyakan orang. Yang ketar-ketir adalah Zuo Jun, yang diberitahu oleh Xiao Guang kalau identitas Wei Yi telah terbongkar.

Apa yang diucapkan Wei Yi di iepsan terakhirnya : biarkan takdir yang menentukan nasib kita ternyata menjadi kenyataan. Shen Shen memacu mobilnya ke tempat dimana ia dan pemuda itu pertama bertemu : rumah sakit. Sayang, nasib nampaknya masih memberi cobaan lain karena Zuo Jun juga ada disana.


***

Taktik menabrakkan diri Zuo Jun ternyata berhasil, Shen Shen terus menungguinya di rumah sakit. Ketika berbicara dengan Paman Zuo, Wei Yi yang sudah maklum tentang apa yang terjadi sambil tersenyum menuturkan tidak akan mengingkari janji yang pernah diucapkannya.

Begitu sampai di rumah, Wei Yi sudah ditunggu oleh Xiao Guang. Kesempatan tersebut digunakan pemuda itu untuk mengungkapkan semua isi hatinya mulai dari sejumlah perasaan yang baru diketahui sampai meminta maaf karena telah menyakiti hati sang mantan tunangan.

Meski sempat berbuat tidak terpuji, ternyata Xiao Guang masih memiliki hati yang baik, dan menanyakan kenapa Wei Yi tidak mengakui perasaannya kepada Shen Shen. Sayang meski menyukai apa yang dirasakannya saat itu, pemuda tersebut sudah kadung berikrar tidak akan memisahkan gadis yang dicintainya dari Zuo Jun.

Yang paling memukul hati Xiao Guang adalah ucapan Wei Yi sebelum berpisah, yang menyebut kalau kebahagiaan gadis itu tidak ada padanya. Di rumah sakit sambil terus menunggui Zuo Jun yang belum sadar, Shen Shen memandangi kartu yang membangkitkan kenangannya terhadap masa-masa indah bersama Wei Yi.

Namun Zuo Jun nampaknya benar-benar berniat untuk tidak melepaskan Shen Shen dari sisinya, sikap tersebut keruan membuat gadis itu tidak berkutik dan berusaha untuk terus berada disamping pria yang telah dianggapnya sebagai kakak tersebut. Yang kesal justru Paman Zuo, karena merasa sang putra justru menyiksa Shen Shen yang kurang istirahat.

Mendengar kalau kedua orangtuanya bertengkar, Wei Yi memutuskan untuk menghibur sang ibu dengan mengajaknya berjalan-jalan. Dari pembicaraan mereka, pemuda itu sadar bahwa meski waktu bisa diulang, wanita yang dikasihinya tersebut ternyata bakal tetap memilih menikah dengan ayahnya yang selama ini telah berlaku begitu buruk.

Wei Yi sadar kalau sang ibu mengalami depresi, dan menawarkan untuk mau berobat ke sebuah rumah sakit kecil yang pernah didiaminya belasan tahun silam. Gembira karena usulannya ditanggapi positif, sikap sang direktur muda juga ikut berubah saat bekerja : ia menjadi lebih manusiawi dan melarang para karyawan lembur.

Saat mengantar ibunya berobat, Wei Yi yang sempat ragu-ragu menemui Shen Shen akhirnya malah berpapasan dengan gadis itu. Sama-sama merasa canggung, keduanya berjalan ke sebuah kapel dekat rumah sakit tempat mereka pertamakali bergandengan.

Belum sadar kalau Shen Shen telah tahu semuanya, hati Wei Yi bagai ditusuk-tusuk saat melihat bayangan tangan Shen Shen yang membentuk bintang keberuntungan. Begitu berjalan keluar dan membaca kartu pos milik gadis itu, barulah ia mengerti apa yang terjadi, dan langsung kembali sambil berlari.

Silence (Episode 13)


Sinopsis Silence
Episode 13


Kepada Han Xin, Xiao Guang mengaku hatinya terasa sakit karena tahu kenapa Wei Yi memutuskan untuk menempuh operasi : demi Shen Shen, dan menuturkan kalau dirinya tidak akan kalah dari gadis bisu itu. Mendengar ucapannya, Han Xin hanya bisa terdiam.

Namun, Han Xin langsung bereaksi keras ketika Xiao Guang melarangnya untuk memberitahu kondisi Wei Yi pada Shen Shen. Dengan bijak, dokter muda itu berusaha memberi pengertian bahwa selalu ada ditempat di hati Wei Yi baginya. Sebelum beranjak pergi, Xiao Guang malah menyebut bahwa untuk saat itu, ia hanya terpikir untuk bisa memiliki sang kekasih dan tidak perduli akan hal lain.

Di tanah pemberian perusahaan Yi Yang dan disaksikan penghuni wisma Shi Xi, Shen Shen hanya bisa terdiam ketika Zuo Jun melamar dan memasangkan sebuah cincin ke jarinya. Malamnya sambil berpikir panjang, ia semakin yakin kalau dirinya tidak mencintai pria itu dan lebih memilih Wei Yi.

Setelah membulatkan tekad, Shen Shen memutuskan untuk meninggalkan Zuo Jun dan para penghuni wisma Shi Xi keesokan harinya, ia hanya meninggalkan sepucuk surat dan cincin pemberian Zuo Jun. Di saat yang sama, Wei Yi juga memutuskan untuk keluar dari rumah sakit secara diam-diam.

Dasar memang berjodoh, keduanya ternyata menuju ke tempat yang sama meski tidak saling bertemu karena tiba disaat yang berbeda. Hilangnya Shen Shen membuat A Han dan A Ling bertekad mencari gadis itu, namun nyawa A Ling nyaris saja melayang karena tenggelam kalau saja Wei Yi tidak muncul tepat pada waktunya.

Berkat informasi dari Xu Li, Zuo Jun akhirnya tahu kalau Shen Shen telah kembali ke Taipei. Ia langsung berniat berhenti bekerja, namun sang atasan ternyata berpikir selangkah kedepan. Sambil tersenyum, Xu Li yang masih berniat memanfaatkan Zuo Jun memberi surat pemindahan tugas.

Semula gadis itu berniat tidak menampakkan diri, namun sebuah kecelakaan kecil yang menimpa Paman Zuo mengubah semua rencananya. Di Pulau Hijau, Wei Yi memenuhi janjinya untuk mengajari A Han, yang memiliki tekad baja untuk selalu melindungi kakaknya A Ling, belajar berenang.

Setelah tahu kalau Shen Shen (dan kemungkinan besar Wei Yi) telah kembali ke Taipei, Xiao Guang memutuskan untuk menyusul sekaligus memperjuangkan cintanya. Saat berpamitan dengan Han Xin, ia malah dikejutkan oleh pengakuan sang sahabat yang ternyata menyukainya sejak lama.


***

Meski telah menguasai dasar-dasar cara berenang, A Han nyaris saja tenggelam karena mengalami keram. Ketika diselamatkan Wei Yi, bocah pria itu tidak bisa menahan air mata sambil menyebut dirinya sangat ketakutan. Kepolosan A Han membuat Wei Yi teringat akan keluarganya.

Kembalinya Zuo Jun ke rumah membuat Shen Shen merasa canggung, sehingga keruan saja pria itu merasa bersalah karena mengira lamarannya yang membuat wanita yang dicintainya itu berubah. Namun begitu melihat Shen Shen menitikkan air mata, Zuo Jun langsung bisa menebak hal itu disebabkan oleh Wei Yi.

Obrolan dengan A Han membuat Wei Yi sadar bahwa dirinya masih punya urusan yang belum diselesaikan dan berencana kembali ke Taipei. Ia hanya tersenyum ketika sahabat cilik barunya tersebut mengatakan bakal belajar sekeras mungkin menghapalkan huruf-hruf yang tersisa, dan berjanji akan kembali melihat A Han memenangkan lomba renang.

Begitu kembali ke rumah, Wei Yi langsung disambut oleh ibunya, yang sempat merasa ada sesuatu yang tidak beres dengan putra kesayangannya tersebut. Baru saja mau mengobrol, mendadak Zhen Yang muncul dengan muka masam. Bisa ditebak, sang ayah langsung memarahi dan menuduh Wei Yi telah merusak nama baiknya.

Rupanya, Zhen Yang telah mendengar masalah Shen Shen dari asistennya Xu Li. Siapa sangka, dengan tegas Wei Yi menegur ayahnya yang berusaha menyelesaikan semua hal lewat uang dan mengatakan bahwa tidak semua bisa dibeli dengan uang.

Begitu mendapatkan undangan untuk makan malam bersama, wajah Xiao Guang yang sedang bersama 0909090 langsung berseri-seri. Namun, pemuda yang telah lama memendam cinta itu tidak bisa menahan diri lagi dan meminta Xiao Guang untuk mau melupakan Wei Yi yang sudah tidak mencintainya lagi. Keruan saja, ia langsung mendapat 'hadiah' tamparan.

Begitu bertemu Wei Yi, Xiao Guang langsung memeluk mantan tunangannya tersebut dan menyebut tidak keberatan pria itu mencintai wanita lain asalkan ia diperbolehkan menemani sampai akhir hayat. Namun, Wei Yi yang tidak ingin melihat Xiao Guang menderita meminta supaya gadis itu bisa melepasnya pergi.

Di hari pertamanya bekerja, Zuo Jun langsung dipanggil oleh Zhen Yang. Rupanya, direktur utama perusahaan Yi Yang itu memintanya untuk bisa menjauhkan Wei Yi dari Shen Shen atas rekomendasi Xu Li. Sudah tentu, pemuda itu tidak keberatan sama sekali.

Secara kebetulan, hari itu juga menjadi hari pertama kembalinya Wei Yi. Ia berniat untuk makan di tempat nasi daging bakar Paman Zuo dan menolak tawaran sekretarisnya, tanpa tahu bahwa makanan yang dipesan sama dan si pengantar barang adalah Shen Shen. Keruan saja, keduanya berselisih jalan.

Dasar nasib, Wei Yi yang sempat kecewa saat tahu dagangan Paman Zuo terjual habis bertemu dengan Shen Shen lewat sebuah kebetulan yang tidak disangka-sangka. Sambil menyantap makan siang bersama-sama, keduanya mulai terlibat obrolan.

Silence (Episode 12)


Sinopsis Silence
Episode 12


Dari kertas pemberian sahabat dari Marsnya belasan tahun silam, Shen Shen melihat nama yang ternyata sudah tidak asing lagi : sahabat dari Mars-nya. Sambil menitikkan air mata ia berusaha menghubungi pemuda itu namun berulang kali gagal. Tidak hanya itu, Shen Shen juga mendapati kalau Zuo Jun telah membohonginya.

Begitu tahu keadaan yang sebenarnya, Shen Shen langsung mengemasi barang-barangnya dan kembali ke Pulau Hijau. Sadar kalau gadis itu marah, Zuo Jun masih berusaha berkilah namun tidak dapat berkutik ketika Shen Shen menunjukkan surat berisi tulisan tangan Zuo Jun tentang nomor telepon Wei Yi.

Dengan suara tinggi, Zuo Jun akhirnya mengaku kalau semua itu dilakukannya karena cemburu sekaligus merasa pengorbanannya menjaga Shen Shen selama 13 tahun tidak ada artinya bagi gadis itu. Ucapan itu konon langsung membuat Shen Shen dilanda dilema.

Walau berat hati, Shen Shen merobek kertas berisi nomor telepon sahabat dari Mars-nya dan berniat kembali ke Zuo Jun. Namun adegan berikutnya membuat gadis itu terpukul, Shen Shen dengan mata kepala sendiri melihat Zuo Jun mencium bibir Xu Li (yang disangka sebagai gadis yang dicintainya itu).

Dalam keadaan sedih luar biasa, hanya satu orang yang terpikirkan oleh Shen Shen : Wei Yi. Melihat gadis itu berada di luar rumahnya dalam keadaan basah-kuyup, Wei Yi langsung menariknya masuk. Shen Shen yang belum tahu siapa Wei Yi sebenarnya berusaha merekatkan kertas berisi nomor telepon sahabat dari planet Mars-nya dan meminta pendapat pria itu.

Sambil menahan haru, Wei Yi sadar kalau Shen Shen sama sepertinya yang masih mengingat perkenalan 13 tahun silam. Semua pertanyaan yang terpendam selama ini terjawab sudah, pemuda itu sadar bahwa nasib kembali mempermainkannya di saat ia siap melepas semua yang dimiliki.

Paginya saat bangun, Wei Yi mendapati kalau Shen Shen telah pergi. Tidak hanya itu, ia juga memperoleh kejutan yaitu kemunculan mendadak Xiao Guang. Gadis itu memutuskan untuk menemani Wei Yi menghabiskan hari-hari terakhir hidupnya dan menolak memutuskan pertunangan, tanpa tahu kalau hati pria itu tidak lagi untuknya.

Wei Yi memutuskan untuk mengembalikan peluit Shen Shen yang tertinggal dirumahnya, namun ia malah bertemu A Han dan A Liang di wisma Shi Xi. Ucapan mereka tentang apa arti peluit itu membuat Wei Yi kembali teringat akan ucapan Zuo Jun.

Ingin menghilang selamanya, Wei Yi memberikan hadiah sebidang tanah yang sangat luas pada penghuni wisma Shi Xi (termasuk Shen Shen). Merasa aneh akan perubahan mendadak tersebut, gadis itu menyusul ke perusahaan Yi Yang, dan diberitahu Xu Li kalau Wei Yi telah berada di bandara dan siap kembali bertolak ke Taiwan.


***

Rupanya Wei Yi benar-benar berniat meninggalkan semua yang dicintainya dan pergi ke tempat yang tidak diketahui siapapun juga. Sebelum pergi, ia menelepon Xiao Guang, berpesan agar gadis itu bisa hidup bahagia dan tidak berusaha mencarinya.

Dasar nasib, pemuda itu ternyata berhasil ditemukan oleh Shen Shen yang tidak kalah cepat. Adegan dimana gadis itu berusaha menahan tubuh Wei Yi yang kesakitan menahan lambungnya yang sakit disalahartikan oleh Xiao Guang, yang ternyata juga berada disana. Tidak ingin niatnya pergi dihalangi, Wei Yi sengaja mengucapkan kalimat yang terdengar pedas.

Melihat Wei Yi siap beranjak pergi, Shen Shen mengirim pesan terakhir berisi perasaan yang sesungguhnya terhadap pemuda itu sambil berharap Wei Yi mau berbalik. Sayang, harapan tersebut ternyata tidak menjadi kenyataan sehingga Shen Shen hanya bisa melangkah keluar bandara dengan gontai.

Di kantor Yi Yang, Zuo Jun didatangi oleh Xu Li yang meminta pemuda itu melupakan kejadian saat mereka mabuk. Dari penuturan gadis itu, muncul sebuah pengakuan mengejutkan : rupanya Xu Li sengaja masuk ke perusahaan Yi Yang dan merebut posisi terhormat karena punya dendam pribadi dengan keluarga Qi.

Sementara itu, Xiao Guang yang masih terpukul semakin marah saat sadar kalau fakta bahwa Wei Yi telah mencintai wanita lain sudah diketahui Han Xin. Namun, penuturan sang sahabat tentang perkenalan dan penantian selama 13 tahun membuat mata gadis itu terbuka.

Tentu saja tidak mudah bagi Xiao Guang untuk menerima kalau pria yang dicintainya ternyata lebih memilih seorang gadis yang hanya menghabiskan waktu seminggu bersama dibanding dirinya yang telah berada disamping Wei Yi selama bertahun-tahun. Sambil menangis, ia terus menyebut kalau hidup itu tidak adil.

Rupanya, Wei Yi tidak benar-benar pergi meninggalkan Pulau Hijau. Mendadak, ia muncul di rumah sakit tempat Han Xin bekerja dan menyebut setuju melakukan operasi. Di wisma Shi Xi, Shen Shen yang terkejut oleh sikap nekat Zuo Jun tersentuh oleh ketulusan pemuda itu yang meminta diberi satu kesempatan lagi.

Baru saja menuntaskan masalah dengan Zuo Jun, Shen Shen malah dilabrak oleh Xiao Guang. Dengan ketus, ia menyindir gadis bisu itu dan memintanya untuk tidak lagi mengganggu Wei Yi. Keruan saja, Zuo Jun yang kebetulan melintas tidak terima dan balik memarahi gadis yang masih dipenuhi cemburu itu.

Di hari operasi, Wei Yi meminta Han Xin untuk tidak menceritakan semua itu pada siapapun juga. Namun, dokter muda itu ingkar janji dan memberitahu Xiao Guang. Saat tiba di rumah sakit, gadis itu sangat sedih saat tahu kalau sel kanker di tubuh Wei Yi telah menyebar.

Silence (Episode 11)


Sinopsis Silence
Episode 11


Sambil tersenyum, Wei Yi akhirnya tahu apa yang hendak disampaikan oleh sang gadis bisu idamannya hampir 10 tahun silam. Ia memutuskan untuk mengunjungi Dokter Shu, yang sudah tentu gembira melihat kehadiran muka lama yang dikenalnya.

Saat hendak berpisah, sang dokter memberikan sebuah buku tulis kecil yang dulu digunakan oleh 'pacar' Wei Yi. Sambil membolak-balik lembar demi lembar, mata pemuda itu langsung terhenti saat membaca nama gadis yang selama ini dicarinya : Zhao Shen Shen.

Secara ajaib di tempat terpisah, Shen Shen untuk pertama kalinya setelah beberapa tahun mengeluarkan suara. Sayang, hal tersebut hanya berlangsung sekali meski sempat membuat Zuo Jun gembira setengah mati. Keberuntungan masih berlanjut, penghuni wisma Shi Xi akhirnya bisa menyelesaikan pesanan pakaian seragam sebanyak 500 pasang.

Saat hendak mengantar pesanan, mendadak Shen Shen mendengar namanya dipanggil oleh Wei Yi. Sempat senang, ia langsung cemberut dan dengan bahasa isyarat mengomeli pemuda itu yang sebetulnya berusaha menahan diri untuk tidak memeluk gadis yang telah dicarinya sejak lama itu.

Pelan-pelan, Wei Yi berusaha membuat Shen Shen mengenalinya mulai dari mengajak makan nasi daging bakar Korea sampai menyebut tentang mahluk planet Mars. Ia juga berjanji bakal mengajari A Han, yang ternyata memiliki trauma akan air, berenang asalkan bocah cilik itu mau kembali bersekolah.

Berjalan pulang bersama-sama, diam-diam Shen Shen bergumam tentang kebaikan Wei Yi. Sebelum berpisah, pemuda itu membalas isyarat yang diberikan Shen Shen dan mengatakan bahwa hari itu adalah salah satu momen paling bahagia dalam hidupnya.

Begitu masuk kedalam, Shen Shen langsung disambut oleh kemarahan Zuo Jun yang mengaku kuatir dan membanting ponsel milik gadis itu. Rupanya, pemuda itu diliputi cemburu dan memutuskan untuk melabrak Wei Yi dan memintanya untuk melupakan Shen Shen.

Akhirnya saat bagi penghuni wisma Shi Xi untuk pindah tiba, sayang usaha untuk mencari tempat kontrakan baru belum membuahkan hasil. Dari belakang, mendadak Zuo Jun muncul membawa sejumlah bahan makanan. Sambil cemberut, Shen Shen menarik tangan pemuda itu dan memintanya untuk mengungkapkan apa yang sedang dirasakan.

Siapa sangka, Zuo Jun menolak dan malah berusaha menghindar pergi kalau saja Shen Shen tidak meniup peluit andalannya. Dengan berat, pemuda itu akhirnya mengungkapkan apa yang dirasakan : ia takut kehilangan Shen Shen dan tidak ingin gadis itu bertemu Wei Yi lagi. Mereka tidak tahu bahwa pemuda itu memperhatikan semuanya.


***

Obrolan Han Xin dan Xiao Guang terputus oleh kehadiran Wei Yi, yang hendak meminta saran pada dokter muda itu. Namun ketika disarankan untuk melakukan operasi dan kemoterapi, Wei Yi malah meminta Han Xin menjaga Xiao Guang dan menyebut ada kemungkinan ia tidak sepenuhnya mencintai sang tunangan.

Rupanya, pemuda itu telah sadar siapa wanita yang ditunggunya selama ini. Namun begitu ingat akan umurnya yang tinggal sebentar, dengan berat ia menghapus nomor Shen Shen dari ponselnya. Ketika tiba di kantor, sorot mata Wei Yi yang begitu terpukul terlihat oleh asistennya Xu Li.

Setelah mendengar impian sang asisten, Wei Yi mengutus Xu Li untuk menghadiahkan pakaian bagus untuk Shen Shen, kemudian menjemput dan mengantar gadis itu ke sebuah tempat. Rupanya, pemuda itu telah mempersiapkan sebuah acara khusus dengan tema Natal Abadi. Keruan saja, mata Shen Shen langsung berbinar-binar melihat begitu banyaknya lampu yang saling berkedap-kedip.

Air mata Shen Shen langsung jatuh begitu turun salju di luar rumah, ia teringat akan masa kecilnya di Korea. Dengan penuh arti ia menatap Wei Yi, yang menyebut semua itu dilakukan supaya semua berkesan sebagai Natal yang telah dinanti selama ini. Tentu saja, Shen Shen tidak sadar bahwa yang dibicarakan Wei Yi adalah rencana pertemuan mereka yang telah tertunda belasan tahun.

Namun ketika dicium, Shen Shen mendadak mendorong tubuh Wei Yi karena teringat janjinya pada Zuo Jun untuk tidak menyukai pemuda itu. Tidak percaya begitu saja, semangat pemuda itu ambruk saat wanita yang dicintainya itu beranjak pergi, dan sambil merentangkan tangan menceburkan dirinya ke danau.

Shen Shen yang semula telah berjalan pergi langsung berbalik arah dan menyelamatkan pemuda itu. Begitu sadar, Wei Yi yang sudah kalap melakukan kesalahan bodoh dan meminta asalkan gadis itu mau menjadi kekasihnya selama 3 bulan, maka semua permintaannya bakal dikabulkan. Keruan saja, Shen Shen marah, menampar pemuda itu, dan berjalan pulang.

Begitu tiba dirumah, Wei Yi disambut oleh Han Xin, yang keheranan melihat tubuh pemuda itu yang basah-kuyup dan panas tinggi. Didalam setelah diperiksa, Wei Yi akhirnya mengaku pada sang sahabat kalau telah menemukan sahabat dari planet Mars yang selama ini dicari.

Berkat dorongan semangat Han Xin, Wei Yi memutuskan untuk berterus terang pada Shen Shen dan mengirim pesan ke ponsel gadis itu. Dasar apes, pesan tersebut malah terbaca oleh Zuo Jun. Memutuskan untuk berhenti, pemuda itu kaget setengah mati saat tahu posisinya di perusahaan Yi Yang malah dinaikkan.

Sempat berniat menolak, Zuo Jun mendapat nasehat berharga dari Xu Li mengenai apa yang harus dilakukannya dalam kondisi seperti itu. Bergerak cepat, pemuda itu berbohong sehingga Shen Shen pulang ke Taiwan yang sekaligus membatalkan pertemuannya dengan Wei Yi.

Silence (Episode 10)


Sinopsis Silence
Episode 10


Paman Zuo hanya tersenyum dan sadar bahwa Wei Yi memendam sebuah beban. Sebelum pergi, ia mengingatkan bahwa selalu ada harapan untuk semua hal. Dengan tersenyum getir, pemuda itu kembali teringat tentang terakhir kali ia datang ke gereja bersama si gadis bisu.

Di tempat lain, Shen Shen sibuk mengerjakan pesanan pakaian bersama penghuni wisma Shi Xi. Ia sempat heran melihat Zuo Jun mendadak muncul, dan kaget saat mendengar bahwa sang bos Wei Yi ternyata telah kembali ke Taiwan. Entah kenapa, gadis itu merasa kehilangan sesuatu.

Wei Yi memutuskan untuk menghabiskan sisa hidupnya dengan membahagiakan orang-orang yang dicintai, yang paling gembira dengan perubahan sikap itu adalah Xiao Guang. Sayang, kegembiraan tidak berlangsung lama karena sekonyong-konyong pemuda itu memintanya membatalkan pertunangan.

Saat tahu penyebabnya, Xiao Guang hanya bisa menangis tersedu-sedu. Sadar bahwa apa yang diucapkannya sangat menyakitkan, Wei Yi memeluk gadis itu dengan erat dan sebelum berpisah, meminta supaya rahasia tersebut dijaga sampai dirinya 'pergi'.

Setelah masalah Xiao Guang selesai, Wei Yi memutuskan untuk mendampingi ibunya yang nampak depresi. Selain berusaha menghabiskan waktu sebanyak-banyaknya dengan wanita yang telah melahirkannya itu, pemuda tersebut juga berpesan supaya sang ibu bisa selalu bahagia.

Ingin memberikan kenang-kenangan sebagai hadiah ultah ibunya, meski tahu kalau disaat itu dirinya kemungkinan besar telah meninggal, Wei Yi membeli sebuah handycam dan berencana merekam semua kegiatannya setiap hari sekaligus meninggalkan pesan bagi sang ibunda tercinta.

Kaget melihat Xiao Guang menangis tersedu-sedu dipelukannya, Huang Zhi Ye mendatangi Wei Yi dan memukul pria itu. Siapa sangka, sang 'rival' tidak membalas dan malah berjalan gontai. Begitu sampai didalam rumah, ia juga tidak memperdulikan kemarahan ayahnya Zhen Yang.

Waktu berbicara dengan ibunya, Wei Yi mulai mengerti apa yang membuat ayahnya bekerja begitu keras. Diam-diam, ia mengemasi barang-barangnya karena tidak ingin setelah meninggal nanti, sang ibu melakukannya karena hanya akan membuat sedih.

Hal berikut yang dilakukannya adalah menulis surat pada sang gadis bisu yang telah lama diimpikannya, yang diletakkan di tempat rahasia mereka di rumah sakit. Disitu, Wei Yi mengungkapkan mengenai kenapa ia tidak bisa menepati janji.

Silence (Episode 9)


Sinopsis Silence
Episode 9


Telah ditunggu menghadiri sebuah rapat penting, Wei Yi meminta Zuo Jun membelokkan mobilnya ke arah lain. Begitu mendengar apa impian sang supir, pria itu berganti tugas : menjadi supir Zuo Jun dan mengantarkannya ke wisma Shi Xi.

Tidak hanya itu, Wei Yi juga kembali ke restoran tempatnya makan bersama Shen Shen dan berusaha mempraktekkan lagi apa yang dituturkan gadis itu tentang makan dengan perasaan. Plan-pelan, caranya memandang hidup mulai berubah meski di saat hari gelap dirinya harus menahan sakit akibat kanker yang semakin ganas menggerogoti.

Penghuni wisma Shi Xi patah semangat karena tenggang waktu yang diberikan sudah habis, sementara mereka belum bisa menyelesaikan pesanan seragam (meski Xiao Hong belakangan ikut membantu). Namun, mendadak muncul perwakilan dari perusahaan Yi Yang yang menyerahkan surat isinya memberi mereka waktu beberapa hari lagi untuk pindah.

Hal itu keruan saja membuat Xu Li geram, apalagi Wei Yi tidak bisa dihubungi. Dengan nekat, gadis itu mendatangi kediaman sang direktur dan meski telah disuruh pulang, ia bergeming dan malah memintaWei Yi untuk menjelaskan sendiri pada sang ayah Zhen Yang.

Bisa ditebak, sang direktur utama marah besar saat tahu mengenai masalah wisma Shi Xi dan memberi waktu seminggu bagi Wei Yi untuk menyelesaikan masalah. Keadaan semakin rumit setelah Xiao Guang tahu kalau Shen Shen juga berada di lokasi yang sama. Untuk melampiaskan kesedihannya, gadis itu mengajak rekannya Huang Zhi Ye menemani minum-minum.

Sejak tahu kalau dirinya mengidap kanker, Wei Yi menutup diri dari dunia luar dan menolak menerima telepon. Ia nyaris saja melakukan kesalahan ketika dihubungi oleh Shen Shen, namun tidak adanya suara membuatnya sadar siapa yang menghubungi. Keduanya akhirnya bertemu di sebuah tempat, dan Shen Shen berjanji akan menghibur pria itu.

Janji tersebut ditepati, Shen Shen mengajak Wei Yi ke sebuah padang rumput luas yang indah. Namun, hal itu hanya membuat pria itu sedih karena tahu hidupnya tidak lama lagi, dan sambil menahan air mata memutuskan pergi diam-diam dan hanya meninggalkan pesan di secarik kertas.

Rupanya, pria itu memutuskan untuk kembali ke Taiwan, bertemu keluarganya, dan memperbaiki semua kesalahan yang pernah dilakukannya ke orang-orang terdekat. Salah satunya adalah memberi kejutan pada Xiao Guang, yang gembira luar biasa melihat sosok Wei Yi.

Gadis itu tidak tahu bahwa dibalik semua itu, sang tunangan menyimpan penderitaan yang luar biasa hebat. Hal berikut yang dilakukannya adalah menemui Paman Zuo yang kini berjualan nasi bakar, sebuah kejutan yang sudah tentu tidak disangka oleh pria setengah baya itu.

Silence (Episode 8)


Sinopsis Silence
Episode 8
Penolakan Shen Shen langsung membuat Zuo Jun teringat dengan sesuatu yang pernah dilihatnya beberapa tahun silam, saat gadis itu berpegangan tangan dengan seorang bocah laki-laki di rumah sakit. Pemuda itu sadar kalau Shen Shen belum bisa melupakan cinta pertamanya.

Hal serupa ternyata juga dialami oleh Wei Yi, yang saat di rumah sakit bertemu dengan sahabat lamanya Han Xin yang telah menjadi dokter. Saat makan bersama, ia mengaku bahwa hanya rekannya tersebut dan satu orang lagi yang bisa melihat kalau dirinya bukanlah pria berdarah dingin.

Mendapat restu dari pemilik perusahaan, Xu Li mulai menjalankan strateginya mengusir penghuni wisma Shi Xi. Cara pertama yang dilakukannya adalah mendekati Xiao Hong, yang ketika itu baru saja bertengkar dengan suaminya A Fu (keponakan Paman Kapri). Dengan uang, ia berhasil menyogok wanita itu dan memberi tenggang waktu dua hari.

Tak berapa lama, muncul segerombolan preman yang merusak bahan-bahan dan membuat tangan Paman Kapri patah. Petaka tidak hanya sampai disitu, sindiran Xiao Hong membuat A Ling dan A Han pergi meninggalkan wisma Shi Xi karena tidak mau jadi beban.

Lewat sebuah kejadian, Shen Shen akhirnya tahu kalau Xiao Hong disogok oleh perusahaan Yi Yang dan menduga bahwa semua itu adalah bagian dari siasat Wei Yi. Dengan marah, ia mendatangi kantor pria itu, melemparkan uang, dan memaki-maki dengan bahasa isyarat sebelum pergi dengan gusar.

Kaget dengan reaksi gadis itu, Wei Yi tahu bahwa semua itu adalah ulah asistennya Xu Li. Setelah dengan dingin memberitahu pemecatan gadis itu, ia berjalan kaki dan menemukan sejumlah kejadian yang membuatnya teringat akan ucapan Shen Shen. Secara kebetulan, ia juga berjumpa dengan A Ling dan A Han, kemudian meminta mereka kembali ke wisma Shi Xi.

Begitu tahu kalau keduanya kembali atas bujukan Wei Yi, ditambah hadiah sepatu baru, Shen Shen dengan bahasa isyarat mengucapkan terima kasih pada pemuda itu (yang tentu saja tidak melihat). Namun sebuah fakta baru membuat Wei Yi tersentak : ia menderita kanker hati stadium akhir dan hanya punya waktu 3 bulan untuk hidup.

Dalam keadaan terpukul, ia saling berkirim pesan lewat SMS dengan Shen Shen. Mulai berpiir tentang singkatnya waktu, di pagi hari Wei Yi mampir ke wisma Shi Xi dan diam-diam menahan senyum melihat sosok gadis itu yang begitu ceria menghadapi hidup. Shen Shen sendiri merasa ada yang memperhatikan, dan akhirnya melihat sosok Wei Yi di luar wisma.

Keduanya menghabiskan pagi tersebut dengan makan bersama. Lagi-lagi, identitas masing-masing nyaris saja terbongkar ketika Wei Yi menanyakan tentang isyarat bintang keberuntungan. Sayang meski teringat dengan isyarat yang pernah diajarkan oleh sahabat dari planet Mars-nya, gadis itu memutuskan untuk memberi dengan cara lain.

Silence (Episode 7)


Sinopsis Silence
Episode 7


Diajak ke sebuah tempat makan oleh Wei Yi, Shen Shen semakin kesal karena pemuda itu bersikap angkuh dan melampiaskannya dengan minum anggur sebanyak-banyaknya. Sebelum pingsan, ia menulis sesuatu yang membuat Wei Yi cukup tersentak.

Tidak kuat minum, Shen Shen akhirnya ambruk dan harus digotong pulang oleh Wei Yi. Tujuannya cuma satu : wisma Shi Xi. Begitu sampai disana, ia disambut oleh A Han. Tidak pernah merasakan kemiskinan, pemuda itu terkejut mendengar penuturan bocah cilik itu mengenai sepatu yang dipakai, dan berjanji bakal memberikan yang baru.

Ketika pulang ke hotel, Zuo Jun, yang berniat mengundurkan diri dari pekerjaannya namun batal, sempat panik saat tahu Shen Shen tidak ada disana. Tak lama kemudian, muncul A Han yang memberitahu tentang kondisi gadis itu. Gembira saat tahu kondisi wanita yang dicintainya itu baik-baik saja, jantungnya berdegup lebih kencang saat tahu Shen Shen diantar pulang oleh Wei Yi.

Ketenangan wisma Shi Xi kembali terganggu keesokan harinya, kali ini yang muncul adalah Xu Li dan sejumlah pekerja yang ditugaskan untuk membongkar bangunan. Wanita itu tidak main-main, dengan dingin ia mendorong A Han hingga terjatuh saat berusaha mencegah dan memerintahkan anak buahnya untuk melakukan apa saja supaya pembongkaran berjalan lancar.

Di saat genting, muncul Wei Yi yang langsung menarik seorang petugas yang berusaha menyakiti Shen Shen. Tidak memperdulikan Zuo Jun yang muncul belakangan, gadis itu mengajak Wei Yi ke tempat sepi dan memohon supaya penghuni wisma Shi Xi diberi waktu 10 hari untuk menyelesaikan pesanan pakaian. Begitu ditolak, gadis itu langsung ngambek dan mengembalikan sepatu pemberian 'rival'nya.

Kejadian tersebut membuat Wei Yi berpikir ulang, dan memerintahkan supaya pembongkaran ditunda. Sadar kalau atasannya mulai melemah, Xu Li melaporkan kejadian tersebut pada ayah Wei Yi, yang memerintahkan supaya melakukan segala cara demi meneruskan pembongkaran.

Tidak enak hati karena sudah bersikap kasar, Shen Shen mendatangi perusahaan Yi Yang dan bertemu Wei Yi yang sedang meringis kesakitan di bangku taman. Tidak memperdulikan protes pemuda itu, Shen Shen memerintahkannya untuk memeriksakan diri ke rumah sakit. Sebelum berpisah, gadis itu tersenyum gembira saat diberitahu soal penundaan pembongkaran.

Tidak mau membuang waktu, Shen Shen langsung mengemas barang-barangnya di penginapan. Rupanya, ia berniat mengajak Zuo Jun pindah ke wisma Shi Xi. Selain bisa menghemat uang, kehadiran mereka juga diperlukan untuk menuntaskan pesanan 500 pasang pakaian yang dipesan sebuah pabrik pada Paman Kapri.

Silence (Episode 6)


Sinopsis Silence
Episode 6


Acara makan bersama terganggu oleh kemunculan pihak perusahaan Yi Yang, yang kali ini memunculkan langsung salah satu direkturnya : Wei Yi. Keruan saja, Shen Shen kaget melihat sosok pemuda itu. Pemuda itu juga tidak kalah terkejut, dan hanya berbicara singkat sebelum pergi.

Jengkel dengan perlakuan tidak manusiawi perusahaan, Shen Shen langsung mengejar dan berusaha mobil yang ditumpangi Wei Yi. Keduanya sempat terlibat perdebatan sengit (dengan bantuan Zuo Jun yang menerjemahkan bahasa isyarat) sebelum berpisah, namun kejadian itu tidak bisa dilupakan oleh Wei Yi. Diam-diam, sang asisten Xu Li memperhatikan perubahan sikap atasannya.

Berkat desakan Paman Kapri, kedua keponakannya yang bekerja di balai pengobatan berhasil membujuk Dokter He untuk datang ke wisma Shi Xi. Begitu melihat sikap aneh para penghuninya, pria setengah baya itu tahu apa tujuan kedua asistennya, dan memutuskan untuk memeriksa Shen Shen.

Diagnosa yang disampaikan cukup melegakan hati : gadis itu masih ada kemungkinan sembuh namun bisa jadi bakal memakan biaya yang sangat besar. Penuturan tersebut langsung membuat Zuo Jun lega, ia bertekad sekuat tenaga untuk bekerja sambilan demi mengumpulkan uang.

Dasar nasib, ia malah 'tersasar' ke perusahaan Yi Yang. Begitu berpapasan dengan Xu Li, tanpa basa-basi Zuo Jun langsung melangkah keluar dan menolak melamar kerja disana. Siapa sangka, Wei Yi yang sempat melihat sosoknya langsung meminta sang asisten untuk menerima pemuda itu sebagai sopirnya.

Terdesak dengan kebutuhan hidup, ditambah sewa hotel yang masih menunggak, Zuo Jun menerima pekerjaan tersebut dengan syarat mendapat bayaran di muka. Bukannya disimpan untuk membiayai keperluan, sebagian penghasilan tersebut malah dikeluarkannya untuk memberi sepatu untuk Shen Shen dan mentraktir makan penghuni wisma Shi Xi.

Di hari pertamanya bekerja, Zuo Jun yang tidak tahu jalan sempat membuat Wei Yi jengkel dengan cara mengemudinya. Padahal, di saat bersamaan pria itu teringat dengan nama sang bos yang sama persis dengan orang yang hendak dihubungi Shen Shen beberapa tahun silam.

Apes baginya, Shen Shen ternyata memergoki kalau Zuo Jun bekerja di perusahaan Yi Yang dan menganggap hal itu sama saja dengan mengkhianati teman. Keruan saja gadis itu marah besar, apalagi saat pria itu menolak untuk berhenti dari pekerjaannya.

Shen Shen sadar bahwa semua kejadian tersebut adalah karena uang, dan memutuskan untuk membeli tiket pulang ke Taiwan. Siapa sangka, di bandara ia mendapati bahwa semua tiket sudah habis. Tidak hanya itu, Shen Shen juga bertemu dengan pria yang kini dibencinya disana : Wei Yi.

Silence (Episode 5)


Sinopsis Silence
Episode 5


Rupanya, kedatangan Wei Yi kesana adalah memastikan proyek penggusuran tempat bocah bernama A Han itu tinggal berjalan lancar. Sikap tegasnya terasa ketika asistennya Xu Li, yang telah menyiapkan penyambutan, ditanggapi dengan dingin.

Tidak hanya itu, seluruh karyawan tingkat manajer bagian terpaksa bekerja hingga matahari terbit untuk memenuhi target Wei Yi. Tak jauh dari sana di sebuah penginapan, Zuo Jun sengaja bangun pagi untuk mengantri nomor di klinik. Tidak tega membangunkan Shen Shen yang terlelap, ia berangkat saat subuh namun di tengah jalan bertemu dengan segerombolan pria yang berusaha memperkosa seorang gadis.

Semula tidak ingin ikut campur, Zuo Jun akhirnya tidak tahan sehingga menjadi bulan-bulanan kawanan pria tersebut. Siapa sangka, gadis yang ditolongnya A Ling ternyata adalah kakak dari A Han sekaligus memiliki hubungan dengan pemilik klinik pengobatan tradisional yang dikunjunginya.

Tidak tahu apa yang terjadi, Shen Shen memutuskan untuk berkeliling kota sendirian melihat-lihat tempat wisata sambil menunggu kabar dari Zuo Jun. Siapa sangka saat didalam bis, ia bertemu dengan Wei Yi, yang sengaja menggunakan angkutan umum akibat kecelakaan kecil yang menimpa mobilnya.

Kaget melihat Shen Shen, Wei Yi memberi petunjuk jalan bagi gadis itu namun yang terjadi malah sebaliknya : keduanya tersasar dan kembali ke tempat mereka semula berada. Sambil beristirahat, ia mengajak gadis itu ke sebuah restoran.

Disana pemuda itu kembali dikejutkan oleh sikap hemat Shen Shen, yang melarangnya memesan makanan berharga mahal. Takjub melihat nafsu makan gadis itu yang begitu besar, Wei Yi diberitahu bahwa apapun makanan yang disantap akan terasa lezat bila dirasakan dengan hati dan berusaha mempraktekkan apa yang diajarkan Shen Shen tersebut.

Tidak hanya makan bersama, Shen Shen juga mengajak Wei Yi ke pinggir pantai dan berhasil membujuk pemuda itu untuk melepaskan alas kaki dan merasakan kelembutan pasir. Yang kebingungan adalah Zuo Jun, yang saat kembali ke hotel mendapati Shen Shen telah pergi dan hanya meninggalkan sepucuk pesan.

Menghabiskan waktu nyaris seharian bersama Shen Shen yang bersifat ceria membuat Wei Yi merasakan hal yang sudah lama tidak dialaminya : kegembiraan. Malamnya saat kembali ke hotel, gadis itu dimarahi oleh Zuo Jun. Sudah tentu, kemarahan tersebut tidak berlangsung lama.

Ketika hari berganti, Zuo Jun mengajak Shen Shen datang ke Wisma Shi Xi untuk diperkenalkan dengan A Ling, A Han, dan pria yang akrab dipanggil Paman Kapri. Kehadiran mereka, terutama Shen Shen yang bisu, langsung disambut dengan ucapan miring salah seorang penghuni disana.

Silence (Episode 4)


Sinopsis Silence
Episode 4


Dengan bahasa isyarat, Shen Shen menyebut kalau ia sangat menyukai Zuo Jun meski pada kenyataannya gadis itu tidak bisa berhenti memikirkan bocah pria yang ditemuinya di rumah sakit dan janji mereka berdua. Di luar, Zuo Jun yang mendengar berteriak girang dalam hati.

Saat sedang bersantap siang bersama Xiao Guang, tiba-tiba sakit lambung Wei Yi kambuh. Ia langsung teringat oleh obat pemberian Shen Shen, dan memakannya. Wajah sang tunangan langsung berubah saat diberitahu bahwa obat dan pesan di kertas yang dikantongi pemuda itu bukanlah dari sekretarisnya.

Bingung bagaimana cara mengucapkan terima kasih, Wei Yi meminta saran dari salah seorang pembantu kepercayaannya dan memutuskan untuk meminta waktu untuk bertemu dengan Shen Shen. Suasana pertemuan keduanya berlangsung canggung, sampai pemuda itu memutuskan mengikuti cara komunikasi Shen Shen : dengan tulisan.

Obrolan selama beberapa waktu berlangsung lewat tulisan, yang kembali membangkitkan ingatan akan masa lalu meski mereka belum menyadari identitas sesungguhnya dari lawan bicara masing-masing. Berpisah dalam situasi hujan, Wei Yi menggunakan jas untuk menutupi kepalanya dan Shen Shen saat menuju mobil keduanya.

Waktu sampai di rumah, Shen Shen diberitahu bahwa Paman Zuo telah mendapatkan pesangon dari perusahaan tempatnya bekerja, dan uang itu akan digunakan untuk mengobatinya ke luar negeri supaya bisa berbicara lagi. Saat berbicara berdua dengan Zuo Jun, gadis itu mengungkapkan ketidaksetujuannya dan lebih memilih menggunakan uang tabungannya sendiri.

Demi menwujudkan harapan tersebut, keduanya sepakat bakal beristirahat berjualan selama beberapa waktu. Siapa sangka di hari terakhir, Wei Yi merasa tidak asing dengan nasi daging bakar yang diberikan sekretarisnya saat makan siang. Langsung berlari untuk melihat siapa penjualnya, pemuda itu harus kecewa karena mobil sang penjual telah pergi.

Kembali keesokan harinya, Wei Yi terkejut melihat bahwa sang penjual adalah Paman Zuo, tanpa tahu kalau pria itu menggantikan tugas Shen Shen dan Zuo Jun yang telah berangkat. Sementara itu, Shen Shen dan Zuo Jun harus kecewa karena mereka mendapat giliran berobat beberapa bulan lagi, dan memutuskan untuk kembali keesokan harinya demi mendapat antrian.

Ketika berjalan kembali ke hotel, keduanya bertemu dengan seorang bocah laki-laki bernama Ah Jan yang memungut kaleng yang dibuang Zuo Jun. Setelah berbincang-bincang, Shen Shen diajak untuk datang ke panti asuhan tempat bocah itu tinggal. Dasar kebetulan, Wei Yi ternyata juga berada disana untuk keperluan bisnis.

Silence (Episode 3)


Sinopsis Silence
Episode 3


Dengan menahan malu, Wei Yi meminta tolong untuk diantar ke tempat pesta pertunangan, yang langsung diiyakan oleh Shen Shen yang merasa menang. Sebelum berpisah, pria itu menyebut tujuannya datang ke rumah sakit namun sayang, suara klakson mobil membuat Shen Shen tidak bisa mendengarnya.

Ketika sampai dirumah, Shen Shen terkejut karena Zuo Jun telah membelikannya sebuah rok. Bukannya diberi ucapan terima kasih, pria itu malah dimarahi karena kembali boros dalam keuangan. Namun keesokan paginya Zuo Jun tersenyum lebar, karena hadiahnya langsung dikenakan oleh Shen Shen.

Kegembiraannya tidak berlangsung lama, sebuah mobil telah berada di tempat dimana Shen Shen biasa berjualan. Sempat terjadi perdebatan, baku-pukul tidak bisa dihindari setelah pria itu memanggil beberapa orang untuk memukuli Zuo Jun. Dalam keadaan babak-belur, ia dirawat Shen Shen bahkan mendapat hadiah pelukan dan ciuman di kening.

Kemunculan Shen Shen saat mengantarkan Wei Yi diam-diam membuat Xiao Guang kuatir, ia memutuskan untuk mengetahui lebih banyak tentang gadis bisu itu. Kunjungannya ke rumah membuat Shen Shen gembira, dan dari situ ia akhirnya tahu kalau rasa spaghetti yang dijualnya tidak seenak yang dibayangkan.

Setelah memutar otak, akhirnya Shen Shen (berkat pertolongan Paman Zuo dan Zuo Jun) mendapat ide masakan apa yang harus dijualnya : nasi daging bakar Korea seperti yang pernah dijajakan almarhumah ibunya. Kebetulan, Wei Yi yang sedang memakan masakan yang sama setelah diajak tunangannya Xiao Guang bermain basket langsung terkenang akan masa lalu.

Ternyata menjual makanan yang berbeda tidak semudah yang dibayangkan, apalagi orang-orang sekitar sudah tahu tentang spaghetti buatan Shen Shen yang rasanya kurang enak. Tidak kehabisan akal, gadis itu menyewa pakaian tradisional Korea untuk menarik perhatian orang-orang yang lewat.

Strategi tersebut ternyata sukses, untuk pertama kalinya setelah sekian lama dagangan Shen Shen laku keras. Merayakan keberhasilannya bersama Zuo Jun dan Paman Zuo, yang hari itu juga berulang tahun), gadis itu pergi membeli bir dan secara kebetulan bertemu dengan Wei Yi di sebuah pasar swalayan. Kebetulan, pria itu lupa membawa uang tunai sehingga Shen Shen kembali menolong.

Meminta nomor telepon, Wei Yi masih juga tidak sadar kalau Shen Shen-lah yang dicarinya selama ini meski gadis itu telah memberikan nama lengkapnya. Ketika hendak berpisah, tiba-tiba pemuda itu meringis kesakitan dan membuat Shen Shen panik.

Perhatian gadis itu yang membelikannya obat sakit lambung, ditambah pesan untuk menjaga kesehatan, membuat Wei Yi tersenyum. Saat kembali ke rumah, Shen Shen dikejutkan oleh pertanyaan yang diajukan oleh Paman Zuo tentang apakah dirinya menyukai Zuo Jun atau tidak.

Silence (Episode 2)


Sinopsis Silence
Episode 2


Ternyata dugaannya salah, sang direktur hanya berniat untuk menggertak. Marah karena mendapat perlakuan demikian, Shen Shen tidak memperdulikan tawaran untuk diantar pulang. Yang mengejutkan, pemuda itu ternyata tidak perduli dan meninggalkannya begitu saja.

Meski terlihat dingin, namun Wei Yi menelepon taksi supaya Shen Shen bisa pulang. Bisa dibayangkan bagaimana kuatir dan marahnya Zuo Jun saat gadis itu pulang, namun Shen Shen ternyata lebih kesal karena selain ditinggalkan sendiri, sahabat masa kecilnya itu ternyata tidak mampu menepati janji untuk datang saat suling pemberiannya ditiup.

Sempat mengurungkan niatnya untuk kembali melabrak perusahaan tempat pamannya bekerja, keesokan harinya Shen Shen datang lagi untuk mengambil ponselnya yang tertinggal di mobil Wei Yi. Namun sebelum sempat masuk, petugas keamanan telah mencegah. Ia tidak tahu bahwa didalam, pria itu dan ayahnya sang pemilik perusahaan bertengkar hebat soal pemecahan Paman Chen Zhi He.

Masih ngotot bahwa keputusannya adalah benar, Wei Yi baru sadar kalau tuduhannya terhadap Paman Chen salah setelah melihat posisi mesin absen yang terletak didekat tempat duduk pria itu. Saat kembali ke ruangan, ia mendapat laporan tentang seorang gadis yang diduga berusaha mencuri mobilnya.

Ketika sampai di kantor polisi, Wei Yi menyebut bahwa hal itu dilakukan Shen Shen (yang diakui sebagai bekas pacar) untuk menarik perhatiannya. Shen Shen berusaha protes, namun yang membuat gadis itu tambah kesal adalah Zuo Jun yang muncul belakangan malah membenarkan ucapan sang direktur muda.

Setelah menyelesaikan urusannya, Wei Yi makan malam bersama Mi Xiao Guang yang telah lama berada disampingnya. Ditolak saat memberikan cincin, pemuda itu akhirnya mengangguk saat diminta untuk segera bertunangan. Namun jauh didalam lubuk hatinya, ia masih menantikan kabar dari gadis bisu yang ditemuinya di rumah sakit beberapa tahun silam.

Demi mengenang masa lalu, Wei Yi mengemudikan mobilnya ke rumah sakit. Secara kebetulan, Shen Shen juga berada disana untuk mengantar Dokter Su, pria yang merawatnya saat kecelakaan beberapa tahun silam, yang berpapasan dengannya di jalan.

Mengurungkan niatnya untuk langsung pulang, Shen Shen masuk ke dalam ruangan rahasia tempatnya dan Wei Yi dulu menaruh surat dan tersenyum sambil membayangkan masa lalu. Di tempat lain, Wei Yi kaget setengah mati saat diberitahu Dokter Su kalau ia diantar oleh gadis bisu yang ditunggunya selama ini.

Wei Yi langsung berlari menyusul, namun ia malah salah mengira dan mengejar orang yang salah. Padahal, Shen Shen yang dicarinya adalah gadis bisu yang sempat bermasalah dengannya beberapa hari silam. Kelelahan karena mengejar sambil berlari setelah mobilnya nyaris terlibat kecelakaan, ia kembali bertemu dengan Shen Shen yang kebetulan lewat.

Senin, 12 Juli 2010

Silence (Episode 1)


Sinopsis Silence
Episode 1


Zhao Shen Shen adalah gadis cilik keturunan Korea yang kehilangan ayahnya sejak usia dini, sehingga sang ibu membawanya kembali ke Taiwan. Disana, ia hidup bahagia dan memiliki tetangga Paman Zuo, yang memiliki putra bernama Zuo Jun.

Akibat sebuah kecelakaan, Shen Shen kehilangan suaranya. Tidak hanya itu, belakangan sang ibu tercinta meninggal akibat kecelakaan saat hendak mengantar bekal ke rumah sakit. Kesedihan yang berlipat ganda itu sedikit berkurang berkat perkenalan uniknya dengan seorang bocah laki-laki dengan kaki digips.

Saat hendak menyuarakan kesedihannya, Shen Shen menyelipkan secarik kertas di sebuah tempat di rumah sakit sambil berharap mahluk planet lain bisa membaca kesusahannya yang sudah tidak mungkin berkomunikasi dengan dunia sekitar lewat suara. Siapa sangka, surat tersebut ditemukan oleh bocah tersebut yang belakangan diketahui bernama Qi Wei Yi.

Dalam waktu singkat, Shen Shen dan Wei Yi berteman akrab. Sayang, tak lama setelah itu si bocah pria harus pindah rumah sakit. Bertemu untuk terakhir kalinya, mereka sepakat untuk menulis sebuah surat yang disembunyikan di tempat rahasia, dan 10 tahun kemudian akan diambil lagi.

Sebelum kembali kekamarnya, Wei Yi sempat menanyakan perasaan sang sahabat kepadanya namun melihat Shen Shen ragu-ragu, ia langsung meminta supaya pertanyaan tersebut tidak dijawab. Sadar kalau waktu semakin pendek, Shen Shen meminta bantuan seorang dokter untuk 'menggiring' Wei Yi kembali ke tempat rahasia mereka.

Tapi ketika bertemu, Wei Yi terburu-buru pergi tanpa sempat mendengarkan jawaban isi hati gadis malang itu dan hanya meninggalkan nomor telepon di secarik kertas. Tentu saja, hal itu tidak banyak bermanfaat bagi Shen Shen yang bisu.

Kembali hidup sendirian, satu-satunya orang yang mau membela Shen Shen saat diganggu rekan-rekan sebayanya adalah Zuo Jun. Kemungkinan untuk bertemu Wei Yi semakin tipis setelah gadis itu, bersama Paman Zuo dan Zuo Jun, pindah ke daerah lain tepat pada saat 'sahabat dari Mars'nya itu hendak mengunjungi restoran milik mendiang ibunya yang telah ditutup.

Tidak terasa, beberapa tahun telah berlalu dan kehidupan berjalan dengan cepat. Shen Shen telah tumbuh sebagai gadis remaja yang ceria, ia bekerja sebagai penjual makanan keliling sementara Paman Zuo telah menjadi manajer di sebuah perusahaan yang cukup besar.

Nasib mulai berbicara lain, kehadiran seorang direktur baru yang adalah putra pemilik perusahaan membuat Paman Zuo kehilangan pekerjaannya. Sebabnya sepele, pria setengah baya itu dianggap merugikan perusahaan dalam hal waktu. Keruan saja saat tahu, Shen Shen dan Zuo Jun berusaha melabrak sang direktur muda.

Tidak puas karena usahanya dihalang-halangi petugas keamanan, keesokan harinya Shen Shen melumuri mobil sang direktur dengan kotoran. Ketika tertangkap basah, ia langsung digiring ke kantor polisi. Namun gadis itu rupanya cukup cerdik, ia berhasil mempengaruhi sang rival hingga menghilangkan bukti-bukti tindakan isengnya. Siapa sangka, pria muda itu juga tidak kalah akal.

Kamis, 24 Juni 2010

Happy & Love Forever (Sinopsis)

Title: 幸福一定强 / Xing Fu Yi Ding Qiang
English Title: Happy & Love Forever
Also known as: Happiness is Definitely Strong
Genre: Romance, Comedy, Drama
Episodes: 30
Broadcast network: Anhui
Broadcast period: 26 Januari 2010 to Februari 2010

Cast
Ming Dao as Yin Ding Qiang
Niu Meng Meng as Pan Xiao Nuo
Li Yi Feng as Lu Sen
Annie Chen as Qiao Yu Bei
Li Zhi Nan as Pan Xiao Peng
Li Jin Ming (李金铭) as Li Shu Ting

Production Credits
Scriptwriter: Du Zheng Zhe
Director: Lin He Long


Sinopsis Happy & Love Forever
Pan Xiao Nuo (Niu Meng Meng) yang hendak memberikan kejutan pada kekasihnya di hari Natal berselisih faham dengan Yin Ding Qiang (Ming Dao) dan berlanjut dengan memanfaatkan Pan Xiao Nuo sebagai pacarnya ketika mantan pacar Yin Ding Qiang datang untuk memastikan bahwa Yin Ding Qiang berada di hotel itu.

Pertemuan ke-2 antara Xiao Nuo dan Ding Qiang adalah ketika Xiao Nuo yang telah dicampakkan oleh kekasihnya yaitu Xiang Yi dan tidak mempunyai tempat untuk menginap, disuruh oleh Li Shu Ting (Li Jin Ming) yang merupakan sahabat Xiao Nuo untuk menggantikan dia bekerja sebagai PRT di suatu rumah. Xiao Nuo tidak mengetahui bahwa pemilik rumah itu adalah Yin Ding Qiang dan mereka bermabuk-mabukan untuk merayakan malam Natal yang kelabu. Beberapa tahun yang lalu, Ding Qiang mempunyai seorang kekasih yaitu Qiao Yu Bei (Annie Chen) dan ingin meberikan kejutan untuk melamarnya di malam Natal, tapi Yu Bei malah ingin putus dari Ding Qiang, sehingga Ding Qiang tidak bisa melupakan Yu Bei. Di saat Xiao Nuo mau pulang ke Taipei dan kebetulan Ding Qiang harus menjemput seseorang di bandara, mereka berdua bersama-sama ke bandara. Tak disangka, Ding Qiang bertemu dengan Yu Bei yang akan ke Taipei setelah beberapa tahun tidak bertemu. Diang Qiang tidak ingin melepaskan Yu Bei, mengikuti kemana Yu Bei pergi. Orang yang dicintai oleh Yu Bei adalah Lu Sen (Li Yi Feng) seorang designer terkenal.

Agar Ding Qiang dapat dipilih sebagai penerus perusahaan, nenek Ding Qiang berupaya untuk menjodohkan Ding Qiang dengan Xiao Nuo, dimana selama di Taipei, nenek Ding Qiang menyuruh orang untuk memotret mereka. Keluarga Xiao Nuo yang sedang mengalami kesulitan uang dan nenek Ding Qiang merencanakan agar Xiao Nuo berpura-pura sebagai tunangan Ding Qiang yang berasal dari keluarga kaya selama 1 bulan. Akhirnya dengan terpaksa Xiao Nuo menyetujui rencana itu dikarenakan keluarganya butuh uang. Tanpa terasa waktu sandiwara mereka hampir berakhir, baru Ding Qiang menyadari bahwa entah kapan ia mulai jatuh cinta pada Xiao Nuo. Oleh karena itu Xiao Nuo memutuskan agar mereka berdua tidak usah berhubungan lagi.

Ding Qiang tidak ingin kebahagiaannya pergi, mengatakan pada neneknya bahwa ia akan menikahi Xiao Nuo, tapi neneknya bersikeras menolaknya apalagi ketika saat pertunangan Ding Qiang neneknya terkejut melihat ibunya Xiao Nuo, yang ternyata adalah mantan pacar ayahnya Ding Qiang dulu.

Melihat Ding Qiang yang tidak dapat lepas dari Xiao Nuo, neneknya menyewa Xiang Yi mantan pacar Xiao Nuo untuk mendekati Xiao Nuo. Pertemuan Xiang Yi dan Xiao Nuo yang dilihat oleh Ding Qiang, membuat Ding Qiang marah. Di saat Ding Qiang datang ke rumah Xiao Nuo, mengetahui bahwa Xiang Yi berada di kamar mandi dan keluar dengan telanjang dada, hal ini membuat Ding Qiang salah paham terhadap Xiao Nuo, penjelasan Xiao Nuo tidak dihiraukan oleh Ding Qiang.

Keesokan harinya, Ding Qiang menerima surat dari Yu Bei, karena sebelum Yu Bei bertemu Ding Qiang, ia mendatangi rumah Lu Sen dan mendapati rumah tersebut dalam keadaan kosong. Su Ting sebagai asisten Xiao Nuo juga tidak mengetahui kemana Xiao Nuo dan Lu Sen pergi, yang ditinggalkan hanyalah sepucuk surat untuk Ding Qiang dari Xiao Nuo. Ternyata Xiao Nuo yang sedang sedih dan kecewa mengetahui bahwa kanker Lu Sen berpindah tempat, sehingga ia dan Lu Sen berangkat ke Singapura untuk menemani Lu Sen sekalian untuk menenangkan diri.

1,5 tahun berlalu, Xiao Nuo kembali ke Xia Men dan bertemu kembali dengan Ding Qiang, tapi Xiao Nuo selalu menghindar bila bertemu Ding Qiang. Sampai akhirnya Ding Qiang tahu bahwa neneknya adalah dalang semua peristiwa 1,5 tahun yang lalu. Yu Bei yang akan menikah baru menyadari ternyata surat yang ditinggalkan Xiao Nuo untuk Ding Qiang belum dibuangnya dan diberikan pada Ding Qiang. Saat Ding Qiang membacanya, ia baru mengerti mengapa Xiao Nuo menghindar darinya.

Setelah beberapa kali disakiti oleh Lu Sen, apakah Yu Bei memaafkan dan menerima Lu Sen kembali? Bagaimana akhir hubungan Xiao Nuo dan Ding Qiang?